Pengadilan Dunia Akan Putuskan Pendudukan Israel di Palestina, Ini Kata Netanyahu

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 2 Januari 2023 14:22 WIB

Seseorang mengibarkan bendera Palestina saat ban terbakar di tengah bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel selama protes atas ketegangan di Masjid Al-Aqsa Yerusalem, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, dekat pemukiman Israel Beit El di Tepi Barat yang diduduki Israel, Ahad, 29 Mei 2022. Bentrokan ini terjadi di tengah parade tahunan merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Majelis Umum PBB pada Jumat, 30 Desember 2022, meminta Mahkamah Internasional atau ICJ memberikan pendapat tentang konsekuensi hukum pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Namun Israel menolak dengan keras pemungutan yang diikuti 193 negara itu.

Mahkamah Internasional berbasis di Den Haag, yang juga dikenal sebagai Pengadilan Dunia, adalah pengadilan tertinggi PBB untuk menangani perselisihan antar-negara. Putusannya mengikat, meskipun ICJ tidak memiliki kekuatan untuk menegakkannya.

Permintaan pendapat pengadilan tentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina dibuat dalam resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum dengan 87 suara setuju. Israel, Amerika Serikat dan 24 anggota lainnya memberikan suara menentang, sementara 53 abstain.

Dalam resolusinya, Majelis Umum PBB meminta ICJ memberikan pendapat penasehat tentang konsekuensi hukum dari pendudukan, pemukiman dan aneksasi Israel. Itu juga termasuk langkah-langkah yang ditujukan untuk mengubah komposisi demografis, karakter dan status Kota Suci Yerusalem, dan dari pengadopsian undang-undang dan tindakan diskriminatif terkait.

Resolusi PBB juga meminta ICJ untuk memberi nasihat tentang bagaimana kebijakan dan praktik tersebut "mempengaruhi status hukum pendudukan" dan konsekuensi hukum apa yang muncul untuk semua negara dan PBB dari status ini. ICJ terakhir mempertimbangkan konflik antara Israel dan Palestina pada 2004, ketika memutuskan bahwa tembok pemisah Israel adalah ilegal. Israel menolak putusan itu, menuduh pengadilan bermotivasi politik.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemungutan suara Majelis Umum PBB itu "tercela."

"Orang-orang Yahudi bukanlah penjajah di tanah mereka sendiri atau penjajah di ibu kota abadi kami Yerusalem dan tidak ada resolusi PBB yang dapat membengkokkan kebenaran sejarah itu," katanya dalam pesan video, Sabtu, 31 Desember 2022.

Israel merebut Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur - wilayah yang diinginkan Palestina untuk mendirikan negara - dalam perang 1967. Israel menarik diri dari Gaza pada 2005, tetapi, bersama dengan negara tetangga Mesir, mengontrol perbatasan kantong itu.

Kelompok Islam Hamas mengambil alih Gaza pada 2007 setelah perang saudara singkat dengan saingan Palestina yang lebih moderat. Hamas dan Israel sejak itu telah berperang tiga kali di Gaza.

REUTERS

Berita terkait

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

2 jam lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

6 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

8 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

11 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

12 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

16 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

1 hari lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

1 hari lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

1 hari lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya