Dubes China di AS Qin Gang Menjadi Menteri Luar Negeri

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 31 Desember 2022 09:52 WIB

Duta Besar China untuk AS Qin Gang bersama Presiden General Motors Mark Reuss dalam Pameran Mobil Internasional di Detroit, Michigan, AS, 14 September 2022. REUTERS/Rebecca Cook/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - China menunjuk Qin Gang, duta besarnya di Amerika Serikat dan pembantu tepercaya Presiden Xi Jinping, menjadi menteri luar negeri menggantikan Wang Yi.

Penggantian ini disebut-sebut karena China dan AS berusaha untuk menstabilkan hubungan yang sulit.

Qin, 56 tahun, menggantikan Wang Yi, yang telah menjadi menteri luar negeri selama satu dekade terakhir. Wang, 69 tahun, dipromosikan ke politbiro Partai Komunis China pada Oktober lalu dan diperkirakan akanmemainkan peran lebih besar dalam kebijakan luar negeri China.

Dalam memecahkan tantangan umum bagi seluruh umat manusia, diplomasi China akan menawarkan "kebijaksanaan, inisiatif, dan kekuatan China", kata Qin dalam komentar pertamanya sebagai menteri luar negeri dalam pernyataan yang dimuat di situs kementeriannya.

Meskipun Qin menyuarakan nada optimis tentang hubungan AS-Tiongkok selama tugasnya yang relatif singkat, 17 bulan sebagai duta besar di Washington - pendahulunya memegang jabatan itu selama delapan tahun - masa jabatannya tetap bertepatan dengan hubungan yang memburuk antara kedua negara adidaya tersebut.

Qin naik dengan cepat melalui berbagai posisi di Kementerian Luar Negeri China, termasuk dua tugas sebagai juru bicara kementerian antara 2006 dan 2014, dan sebagai kepala petugas protokol antara 2014 dan 2018, mengawasi banyak interaksi Xi dengan para pemimpin asing.

Advertising
Advertising

Sebagai juru bicara, dia menonjol di antara rekan-rekannya karena menjadi salah satu diplomat Tiongkok paling awal yang membuat komentar tajam untuk membela kebijakan luar negeri China yang semakin tegas, kemudian dikenal sebagai diplomasi "prajurit serigala".

Tetapi dia juga menunjukkan kesediaan untuk bekerja dengan Amerika Serikat, menyatakan setibanya di Washington pada Juli 2021 setelah periode kritik publik yang tidak biasa antara pejabat senior AS dan China, bahwa hubungan tersebut memiliki "peluang dan potensi besar".

Departemen Luar Negeri AS tidak segera menanggapi permintaan komentar atas promosi Qin.

Xi dan Presiden AS Joe Biden menjanjikan komunikasi yang lebih sering selama pembicaraan pertengahan November yang bertujuan mencegah Perang Dingin baru antar-mereka, dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi China pada awal 2023.

Koordinator Gedung Putih Indo-Pasifik Kurt Campbell mengatakan China menginginkan hubungan yang stabil dengan Amerika Serikat dalam jangka pendek karena menghadapi tantangan ekonomi domestik dan mendorong kembali kebijakannya di Asia.

Dalam sebuah esai yang diterbitkan di majalah dua bulanan Amerika, National Interest minggu ini, Qin memberikan ikhtisar tentang posisi China dalam kebijakan luar negeri dan menegaskan kembali bahwa hubungan China-AS bukanlah "permainan zero-sum" dengan satu pihak menang dengan mengorbankan pihak lain.

Bonnie Glaser, seorang pakar China di German Marshall Fund of the United States, mengatakan terlepas dari peran barunya, Qin kemungkinan akan mengambil isyarat dari atasannya, terutama Xi Jinping dan juga Wang. "Dia terutama akan menjadi pelaksana, bukan perumus kebijakan luar negeri China," kata Glaser.

REUTERS

Berita terkait

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

1 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

1 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

1 hari lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

1 hari lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya