Kematian akibat COVID-19 di China Diduga Lebih dari 5.000 Per Hari

Reporter

Tempo.co

Jumat, 23 Desember 2022 19:30 WIB

Orang-orang mengantre di klinik demam sebuah rumah sakit, setelah pemerintah secara bertahap melonggarkan pembatasan pengendalian penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, China 10 Desember 2022. REUTERS/Martin Pollard

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 5.000 orang mungkin meninggal setiap hari akibat COVID-19 di China, menurut perkiraan perusahaan data kesehatan Airfinity seperti dilansir Reuters Jumat 23 Desember 2022. Angka ini berlawanan dengan data resmi dari Beijing tentang gelombang terbaru COVID di negara itu.

Baca juga: Kasus Covid di China Membludak, AS Tawarkan Bantuan

Perusahaan yang berbasis di Inggris itu mengatakan telah menggunakan pemodelan berdasarkan data regional China untuk menghasilkan angka yang juga menempatkan infeksi harian saat ini di China mencapai lebih dari satu juta kasus.

“Perkiraannya sangat kontras dengan data resmi yang melaporkan 1.800 kasus dan hanya tujuh kematian resmi selama seminggu terakhir," kata Airfinity dalam sebuah pernyataan.

Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Pada Kamis dilaporkan tidak ada kematian COVID-19 baru dan 2.966 kasus gejala lokal baru untuk 21 Desember.

Advertising
Advertising

Seorang pejabat senior Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Rabu bahwa China mungkin sedang berjuang untuk mempertahankan penghitungan infeksi COVID karena mengalami lonjakan kasus yang besar.

Pelonggaran tiba-tiba kebijakan nol-COVID oleh China menyusul protes warga, telah meningkatkan kekhawatiran global akan infeksi yang meluas di antara populasi yang rentan dan kurang divaksinasi. China telah menghentikan pengujian massal dan tidak lagi melaporkan kasus tanpa gejala.

Airfinity mengatakan analisis risiko kematiannya menunjukkan antara 1,3 hingga 2,1 juta orang dapat meninggal dalam wabah COVID di China saat ini. Analisis oleh kelompok pemodelan lain juga memperkirakan sebanyak 2,1 juta kematian.

Airfinity memperkirakan gelombang tersebut dapat mencapai dua puncak dengan 3,7 juta sehari pada pertengahan Januari di wilayah di mana kasus saat ini meningkat dan 4,2 juta sehari pada Maret di provinsi lain.

Kasus saat ini meningkat paling cepat di Beijing dan provinsi selatan Guangdong, kata perusahaan itu.

Menurut situs webnya, pada 2020 ia membangun "platform analisis dan intelijen kesehatan COVID-19 khusus pertama di dunia yang sekarang menjadi sumber tepercaya para pembuat keputusan dan media secara global."

Minggu ini, seorang pakar medis terkemuka China mengatakan hanya kematian yang disebabkan oleh pneumonia dan gagal napas setelah tertular COVID yang akan diklasifikasikan sebagai disebabkan oleh virus corona.

Kepala Vaksin dan Epidemiologi Airfinity Dr Louise Blair mengatakan perubahan ini "berbeda dengan negara lain yang mencatat kematian dalam jangka waktu tes positif (dan) dapat mengecilkan tingkat kematian yang terlihat di China."

Baca juga: Dunia Cemas Saksikan Gelombang Baru COVID-19 di China

REUTERS

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

11 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

21 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

7 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya