Nasa Sebut Manusia Bisa Hidup di Bulan Sebelum 2030

Reporter

magang_merdeka

Senin, 21 November 2022 19:00 WIB

Ilustrasi bulan. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Menyusul kesuksesan peluncuran roket Artemis, Howard Hu, Kepala program pesawat luar angkasa Orion di NASA meyakini manusia dapat hidup di Bulan sebelum akhir dekade ini. Hu mengatakan manusia dapat aktif di Bulan untuk "durasi" sebelum tahun 2030 sebagai tempat tinggal dan para penjelajah untuk mendukung pekerjaan mereka.

"Tentu saja, dalam dekade ini, kita akan memiliki orang yang hidup dalam jangka waktu tertentu, tergantung pada berapa lama kita akan berada di permukaan. Mereka akan memiliki habitat, mereka akan memiliki penjelajah di tanah. Kita akan mengirim orang ke permukaan (bulan), dan mereka akan hidup di permukaan itu serta melakukan riset ilmu pengetahuan," kata Hu kepada program BBC Sunday with Laura Kuenssberg.

Baca juga: Ini Penyebab Air Laut Pasang saat Bulan Purnama

Seperti dilansir dari NDTV, pesawat ruang angkasa Orion berhasil lepas landas Rabu, 16 November 2022, menuju Bulan dari Cape Canaveral di Florida. Lepas landas dilakukan setelah muncul masalah teknis dan badai yang menyebabkan beberapa penundaan.

Hu mengatakan peluncuran roket Artemis, yang membawa Orion, adalah hari bersejarah bagi penerbangan luar angkasa manusia. Dia menjelaskan jika misi tersebut terbukti berhasil, itu akan membuka jalan bagi penerbangan Artemis 2, Artemis 3 dan berikutnya. Hal ini juga akan menampilkan misi berawak ke bulan.

Program Artemis akan bertanggung jawab atas pembangunan dan pengembangan Lunar Gateway, yakni sebuah stasiun luar angkasa di bulan untuk tempat tinggal para astronot di masa depan. Kapsul Orion dijadwalkan kembali ke Bumi pada 11 Desember 2022.

"Ini adalah langkah pertama yang kami ambil untuk eksplorasi ruang angkasa dalam jangka panjang, tidak hanya untuk Amerika Serikat tetapi juga untuk dunia. Saya pikir ini adalah hari bersejarah bagi NASA, tetapi juga hari bersejarah bagi semua orang yang mencintai penerbangan luar angkasa manusia dan penjelajahan luar angkasa yang dalam. Maksud saya, kami akan kembali ke Bulan, kami bekerja menuju program yang berkelanjutan dan ini adalah kendaraan yang akan membawa orang-orang yang akan mendaratkan kami kembali di Bulan lagi," kata Hu.

NASA juga menyebut misi ke Bulan sebagai titik awal menuju target yang lebih ambisius, seperti membawa manusia ke Mars. NASA pun secara resmi memberikan komentar terkait ucapan Hu.

"NASA akan pergi ke Bulan dengan mitra komersial dan internasional untuk mengeksplorasi lebih cepat dan menjelajahi lebih banyak bersama. Pekerjaan ini akan membawa pengetahuan dan peluang baru dan menginspirasi generasi berikutnya," demikian keterangan NASA.

NASA dalam pernyataannya juga menjelaskan dalam misi terbang ke Bulan, NASA meletakkan dasar yang pada akhirnya akan memungkinkan penjelajahan manusia dari Mars. Bulan akan memberikan landasan pembuktian untuk menguji teknologi dan sumber daya yang akan membawa manusia ke Mars dan seterusnya, termasuk membangun arsitektur yang berkelanjutan dan dapat digunakan kembali.

NDTV | Nugroho Catur Pamungkas

Baca juga: Penjualan Mobil Rusia Anjlok, Putin Bereaksi Begini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

15 jam lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Tak Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan, Apa Ciri-ciri Orang Toxic?

Orang toxic mengarah kepada karakter orang yang suka menghasilkan dampak negatif.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

9 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

12 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

26 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

27 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

28 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

28 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

28 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya