3 Kasus Pelanggaran HAM oleh Cina yang Disorot oleh Jepang dan Amerika Serikat

Kamis, 17 November 2022 10:15 WIB

Massa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok, Jakarta, Jumat, 30 September 2022. Aksi tersebut dilakukan untuk memperingati peristiwa G30S/PKI, dimana mereka juga menolak paham komunis yang masuk ke Indonesia. Dalam aksinya mereka melakukan aksi teatrikal kekejaman komunis Tiongkok saat membantai Muslim Uighur dan PKI saat membunuh enam jenderal dan satu perwira. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Tak hanya tindakan represif yang dilakukan oleh pihak berwenang di Uighur, tetapi pemerintah Cina telah melakukan banyak sekali tindakan pelanggaran HAM yang memicu reaksi dari dunia internasional, terutama dua kekuatan besar dunia, yakni Jepang dan Amerika Serikat.

Pada 1 Februari 2022, parlemen Jepang meloloskan resolusi yang mengkritik pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Cina, termasuk terhadap minoritas Uighur di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong. Sedangkan, Amerika Serikat bereaksi dengan memboikot Olimpiade Beijing karena pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Cina.

Berikut kasus-kasus pelanggaran HAM oleh Cina yang disorot oleh Jepang dan Amerika Serikat.

1. Uighur

Baca : 4 Fakta Suku Uighur, Suku Minoritas di Cina

Advertising
Advertising

Asal muasal pelanggaran HAM yang dilakukan kepada suku ini adalah pada 1950-an saat Suku Uighur di Xianjiang berdampingan dengan Suku Han. Akibat kecemburuan sosial, mereka saling bersitegang dengan dalih kesenjangan ekonomi dan etnis. Puncaknya pada Juli 2009 ketika 200 orang Han tewas dan 1.700 lainnya luka-luka.

Kemudian, otoritas China menanggapi dengan menindak orang Uighur yang dicurgiai sebagai pembangkang dan separatis. Tindakan pihak yang berwenang ini termasuk penembakan, penangkapan, dan hukuman penjara pada 2017. Usaha pemerintah yang paling kontroversial adalah penahanan tanpa batas waktu sebanyak satu juta orang Uighur di kamp pendidikan ulang.

2. Tibet

Baca : Cina : Jangan Harap Ada Kemerdekaan Tibet

Melansir laman Free Tibet, sejak 1959 pemerintah Cina telah mengusai dan melakukan kontrol politik total atas Tibet. Mereka menggunakan seluruh alat represi untuk menghalangi dan menghukum perlawanan di Tibet.

Setiap aspek kehidupan di Tibet dikepung. Perbedaan pendapat, protes, atau bahkan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Dalai Lama atau memiliki gambar bendera Tibet di ponsel akan dicap sebagai seorang penjahat. Warga Tibet menghadapi pengawasan ketat dalam kehidupan sehari-hari mereka, dengan kamera keamanan, pos pemeriksaan polisi, dan pejabat partai memantau pergerakan dan aktivitas mereka.

Cina telah berulang kali melanggar Konvensi PBB melalui cara penyiksaan secara ekstensif terhadap tahanan politik di Tibet.

3. Hong Kong

Dikutip dari laman United Nations Human Rights, sebuah undang-undang yang disahkan secara sepihak oleh Kongres Rakyat Nasional Cina, yakni Undang-Undang Kemanan Nasional Hong Kong pada 2020 telah menyebabkan penangkapan lebih dari 200 orang, termasuk 12 orang anak.

Undang-undang ini memiliki kerancuan dimana kurangnya kejelasan ‘keamanan nasional’ yang dimaksud dan terdapat kemungkinan untuk mentransfer kasus dari Hong Kong ke Cina daratan, yang bukan merupaan negara pihak kovenan, untuk penyelidikan, penuntutan, pengadilan, dan eksekusi hukuman.

Selain itu, banyak serikat pekerja dan serikat mahasiswa Hong Kong dinonaktifkan setelah disahkannya undang-undang ini.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Xi Jinping Tawarkan Jokowi Pembangunan Senasib Sepenanggungan Cina-Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

13 menit lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

5 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

5 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

6 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

10 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

11 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya