IAEA Akan Memeriksa Dua Lokasi di Ukraina atas Klaim Bom Kotor

Reporter

Terjemahan

Editor

Sapto Yunus

Selasa, 25 Oktober 2022 12:23 WIB

Logo International Atomic Energy Agency. REUTERS/Leonhard Foeger

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Energi Atom Internasional (IAEA) bersiap mengirim tim pemeriksa dalam beberapa hari ke depan ke dua lokasi di Ukraina atas permintaan Kyiv. Hal itu merupakan respons terhadap klaim Rusia bahwa Ukraina dapat menyebarkan bom kotor, tuduhan yang dibantah Ukraina.

Baca: Penembakan Massal di SMA St Louis Missouri AS, 3 Tewas Termasuk Pelaku

IAEA mengambil tindakan itu menyusul pernyataan seorang perwira senior Rusia bahwa dua lembaga di Ukraina yang berkaitan dengan industri nuklir terlibat dalam persiapan untuk memproduksi bom semacam itu. "Bom kotor" dicampur dengan bahan nuklir.

“Badan Energi Atom Internasional mengetahui pernyataan yang dibuat oleh Federasi Rusia pada Ahad tentang dugaan kegiatan di dua lokasi nuklir di Ukraina,” kata IAEA dalam sebuah pernyataan, Senin, 24 Oktober 2022, seperti dikutip Reuters. IAEA menambahkan keduanya sudah menjadi subyek pemeriksaannya dan satu lokasi sudah diperiksa sebulan lalu.

“IAEA sedang bersiap mengunjungi lokasi dalam beberapa hari mendatang. Tujuan dari pemeriksaan itu adalah untuk mendeteksi kemungkinan aktivitas dan materi nuklir yang tidak diumumkan,” tambahnya.

Advertising
Advertising

Media Rusia mengutip Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia, yang memberi pernyataan dalam sebuah pengarahan. “Menurut informasi yang kami miliki, dua organisasi di Ukraina berada di bawah instruksi konkret untuk membuat apa yang disebut bom kotor,” kata Kirillov.

Kantor berita negara Rusia RIA sebelumnya melaporkan telah mengidentifikasi dua lokasi yang terlibat dalam operasi tersebut, yaitu Pabrik Pengayaan Mineral Timur di wilayah Dnipropetrovsk tengah dan Institut Penelitian Nuklir di Kyiv.

Pernyataan IAEA tidak merujuk pada kedua fasilitas tersebut. Namun Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan badan tersebut telah memeriksa salah satu lokasi itu satu bulan lalu dan semua temuannya konsisten dengan deklarasi perlindungan Ukraina.

“Tidak ada aktivitas atau bahan nuklir yang tidak diumumkan yang ditemukan di sana,” kata dia.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam twit sehari sebelumnya mengatakan ia telah berbicara dengan Grossi dan mendesaknya untuk mengirimkan para ahli ke fasilitas damai di Ukraina yang diklaim oleh Rusia sebagai “bom kotor”. Menurut Kuleba, Grossi menyetujuinya.

Baca: Jet Tempur Junta Myanmar Tembaki Konser Musik, 50 Orang Tewas

REUTERS

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

2 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

4 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

4 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

5 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

5 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

5 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

5 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya