Ayam Malaysia Kembali Diekspor ke Singapura, Harga Jual Naik 25 Persen

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 Oktober 2022 18:00 WIB

Pedagang nasi ayam di Singapura, 30 Juni, 2016. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Jakarta - Ayam Malaysia kembali diekspor ke Singapura pada Kamis 13 Oktober 2022, sekitar empat setengah bulan setelah larangan ekspor. Seperti dilansir CNA, hal ini terjadi hanya beberapa hari setelah Malaysia mencabut sebagian larangan ekspornya.

Namun, karena Singapura hanya akan menerima sekitar 1,8 juta ayam per bulan dari Malaysia—setengah dari kuota 3,6 juta unggas per bulan sebelum larangan ekspor— maka harga jual ayam kemungkinan 25 persen lebih mahal dari sebelumnya.

Dengan harga jual yang lebih tinggi, pedagang kaki lima dan pemilik katering Singapura mengatakan kepada CNA bahwa mereka tidak terburu-buru untuk mendapatkan ayam dari Malaysia.

Muhammad Firdaus, pemilik Pasar Vibes Chicken di Jurong, mengatakan dia tidak terburu-buru memesan 20 ekor ayam dari pemasok setiap hari, apalagi jika harga akan naik.

“Orang akan berpikir dua kali sebelum membeli,” kata Firdaus, seraya menambahkan bahwa dia akan menunggu dan melihat apakah pelanggannya bersedia membayar lebih untuk opsi ayam yang lebih segar.

Advertising
Advertising

Pemilik Ayam Hua Sheng, Luo Jing Xian, mengatakan pasokan yang terbatas dapat membuat harga naik lebih jauh, sebesar 30 hingga 40 persen.

Baca juga: Malaysia Stop Ekspor Ayam, Singapura Kelimpungan

Seorang pedagang kaki lima yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan pasokan tidak cukup untuk seluruh pasar. “Kami tidak memiliki cara untuk bersaing dengan pemain yang lebih besar,” tambahnya. "Semakin kita bersaing, semakin tinggi harga naik, kita akan semakin terpuruk."

Direktur Katong Catering Wayne Heng berharap kembalinya daging ayam segar akan menurunkan permintaan dan harga unggas beku.

“Dibandingkan dengan pengguna pasar lainnya, kami tidak perlu menggunakan ayam segar. Biasanya kami pakai untuk gulai ayam atau rendang ayam, jadi rasanya lebih berat, tapi tidak bisa merasakan perbedaannya,” imbuhnya.

Pemerintah Malaysia sebelumnya telah melarang ekspor hingga 3,6 juta ayam per bulan mulai 1 Juni. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah pasokan dan harga ayam di negara tersebut. Larangan itu diterapkan menyusul keluhan kekurangan pasokan dan kenaikan harga ayam di Malaysia. Beberapa pedagang menjual unggas mereka di atas harga tertinggi untuk menutupi biaya mereka.

Sebelum pelarangan ekspor, sekitar sepertiga pasokan ayam Singapura berasal dari Malaysia.

Baca juga: Malaysia Mulai Cabut Sebagian Larangan Ekspor Ayam ke Singapura

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

3 jam lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

6 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

6 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

7 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

11 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

1 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

1 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya