Volodymyr Zelenskiy Menuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 17 September 2022 08:30 WIB

Militer Ukraina menggunakan metal detector saat memeriksa ratusan pemakaman massal untuk warga sipil tak dikenal dan tentara Ukraina di kota Izium, baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di wilayah Kharkiv, Ukraina 15 September 2022. REUTERS/Oleksandr Khomenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Jumat, 16 September 2022, menuduh Rusia telah melakukan kejahatan perang di wilayah timur laut Ukraina. Masih terlalu dini untuk menyebut perang telah berubah meskipun dia mengklaim tentara Ukraina bisa merebut sejumlah teritoral dengan cepat pada bulan ini.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Zelenskiy mengatakan perang Ukraina melawan Rusia saat ini bergantung pada pengiriman senjata dari negara-negara asing. Perang Ukraina sudah berjalan selama tujuh bulan.

Militer Ukraina melintas di antara atusan salib terlihat di pemakaman massal untuk warga sipil tak dikenal dan tentara Ukraina di kota Izium, baru-baru ini dibebaskan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina selama operasi serangan balasan, di wilayah Kharkiv, Ukraina 15 September 2022. Pejabat polisi imenyebutkan bahwa beberapa orang yang dikubur secara massal itu tewas akibat penembakan dan serangan udara Rusia. REUTERS/Oleksandr Khomenko

Advertising
Advertising

Sejumlah wilayah di utara Ukraian mipir dengan Kota Bucha, yang bersimbah darah. Zelenskiy pun menuduh tentara Rusia telah melakukan beberapa kejahatan perang dalam fase pertama perang. Moskow menyangkal tuduhan tersebut.

“Sampai hari ini, ada sekitar 450 orang tewas. Mereka terkubur di utara wilayah Kharkiv. Namun masih ada pula sejumlah wilayah, yang terdapat kuburan massal dan penyiksaan. Seluruh keluarga di teritorial khusus menderita,” kata Zelensky.

Saat ditanya apakah Zelensky punya bukti kejahatan perang yang dia tuduhkan tersebut, dia menjawab semua ada dilapangan dan evaluasi sedang dilakukan. Penting bagi masyarakat Ukraina dan internasional untuk mengakui ini (kejahatan perang).

Kremlin belum mau menanggapi ucapan Zelensky tersebut. Rusia menyebut apa yang dilakukannya di Ukraina adalah sebuah operasi khusus

Sedangkan Gubernur Kharkiv, Oleh Synhubov, mengatakan salah satu kuburan massal berlokasi di Kota Izium. Di sana ada sejumlah jasad yang ditemukan dalam kondisi tangan terikat kebelakang.

Moskow belum mau mengomentari kuburan massal di Izium ini, yang dulunya benteng pertahanan Rusia sebelum akhirnya tentara Ukraina terpaksa melarikan diri.

Ukraina adalah negara bekas pecahan Uni Soviet, yang ingin menjadi negara anggota NATO dan Uni Eropa. Tindakan Ukraina itu, dipandang Moskow bisa mengancam keamanan dan pengaruh Rusia.

Sumber: Reuters

Baca juga: Mayat Terikat Ditemukan di Kuburan Massal Izium, Rusia Tuding Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

18 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

2 hari lalu

Jaksa ICC Wawancarai Staf Dua Rumah Sakit Gaza soal Kejahatan Perang Israel

Jaksa dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dilaporkan telah mewawancarai staf dari dua rumah sakit terbesar di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

2 hari lalu

Isu Surat Penahanan ICC Bikin Israel Cemas, Berikut Fakta-fakta tentang Mahkamah Tersebut

ICC didirikan untuk mengadili kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, genosida dan kejahatan agresi.

Baca Selengkapnya

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

3 hari lalu

Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

3 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

3 hari lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya