Tersangka Penyerang Wartawan Reuters saat Kerusuhan di US Capitol Disidang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 September 2022 15:00 WIB

Pendukung Presiden Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol, 6 Januari 2021. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Jakarta - Shane Jason Woods, 44 tahun, menyatakan bersalah karena menyerang seorang wartawan Reuters dan seorang aparat kepolisian saat unjuk rasa berujung rusuh di pada 6 Januari 2021 di gedung US Capitol. Mereka yang ada dalam kerusuhan itu, diduga para pendukung mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Di sebuah pengadilan Federal di Washington, Woods menyatakan bersalah. Dia dikenai satu dakwaan kejahatan menyerangan, melawan atau menghalangi polisi. Dia juga dikenai pelangaran ringan, yakni menyerang, memukul dan melukai di teritorial Amerika Serikat.

Jika dua dakwaan itu digabungkan, maka Woods bisa terkena hukuman maksimum yaitu penjara selama sembilan tahun di bawah pedoman hokum Amerika Serikat. Namun hakim distrik Amit Mehta mengatakan Woods akan menghadapi hukuman 33 bulan sampai 41 bulan penjara.

Advertising
Advertising

Pendukung Presiden Trump berkumpul di depan Gedung US Capitol, 6 Januari 2021. [REUTERS / Stephanie Keith]

Kerusuhan di gedung US Capitol terjadi pada tahun lalu untuk memprotes hasil pemilu Presiden Amerika Serikat, yang dimenangkan oleh Joe Biden dari Partai Demokrat. Woods adalah terdakwa pertama yang disidangkan atas tuduhan menyerang seorang wartawan saat meliput kerusuhan tersebut.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyebut total ada 11 tersangka yang dituduh menyerang sejumlah wartawan pada 6 Januari 2021. Sedangkan sekitar 269 orang didakwa dengan penyerangan, menyerangan, melawan atau menghalangi polisi.

Total ada lebih dari 870 orang yang sudah didakwa dengan sejumlah kejahatan terkait penyerangan di U.S. Capitol

Di persidangan, tim penyidik mengatakan Woods terekam video menggunakan sebuah topi baseball bertuliskan Trump dan masker dengan tulisan yang sama. Dia berjalan di area US. Capitol yang terlarang karena sedang terjadi kerusuhan.

Ribuan pendukung Trump menyerbut gedung US Capitol setelah Trump berpidato dengan berapi-api, yang menyebut telah terjadi salah klaim hingga membuatnya kalah dalam pemilu November 2020. Trump menyebut ada penipuan besar dibalik hasil pemilu tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Hamas Puji Warga Palestina yang Tembaki Bus Tentara Israel

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya