Militer Pakistan Buru Penyerang Tim Kriket Sri Lanka

Reporter

Editor

Rabu, 4 Maret 2009 08:34 WIB

TEMPO Interaktif, Lahore, Pakistan:Pakistan meningkatkan pencarian militan bersenjata di balik serangan tiba-tiba kepada tim kriket Sri Lanka yang semakin memojokkan negara itu ke dalam krisis.

Akibat serangan 12 militan bersenjata, delapan orang tewas dan delapan lainnya terluka. Militan bersenjata yang terlihat terlatih menggunakan senjata dan kebanyakan berusia muda itu, menyerang konvoi tim kriket Sri Lanka dengan roket, granat, dan senapan otomatis Selasa (3/3) waktu setempat, dan sempat baku tembak dengan pasukan keamanan sebelum melarikan diri dengan sebuah mobil curian.

Terkait serangan ini, Selandia Baru membatalkan kunjungannya untuk menghadiri tur kriket di Pakistan. Ini semakin mengisolasi negara tersebut setelah Badan Kriket Internasional (ICC) ragu apakah mereka layak menggelar Piala Dunia Kriket 2011.

Dalam serangan tersebut enam polisi Pakistan dan dua warga sipil tewas. Pejabat Pakistan mengatakan telah menginterogasi lima orang.

“Saya telah membentuk tim investigasi yang kuat, Petugas-petugas yang berpengalaman. Dengan izin Alloh kami akan memberikan Anda hasil yang bagus,” kata Kepala Polisi Provinsi Punjab, Khaled Farooq, Rabu (4/3).

Hingga kini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab. Namun perhatian publik tertuju epada militan Islam di Pakistan yang terkait dengan Al-Qaida dan Taliban. Serangan ini juga dihubung-hubungkan dengan pertikaian antara pemerintaha Sri Lanka dengan pemberontak Macan Tamil.

Serangan ini merupakan serangan berdarah pertama terhadap tim olahraga di Pakistan. Presiden Sri Lanka, Mahinda Rajapaksa mengatakan tim kriket yang muhibah ke Pakistan sebagai “duta besar persahabatan” negaranya.

“Saya mengutuk serangan teroris pengecut ini,” kecam Rajapaksa.

AFP | BAGUS WIJANARKO

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya