Jerman Tingkatkan Kehadiran Militer di Indo-Pasifik, Khawatir Ambisi China

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 1 September 2022 15:00 WIB

Kapal pemasok Angkatan Laut Jerman Tender Elbe meninggalkan pelabuhan untuk memperkuat NATO di Laut Baltik, di Kiel, Jerman, 28 Februari 2022. Jerman juga mengirim pesawat tempur Tornado dan pesawat patroli maritim dalam misi pengintaian ke wilayah Laut Baltik. REUTERS/Fabian Bimmer

TEMPO.CO, Jakarta - Jerman akan memperluas kehadiran militernya di Indo-Pasifik dengan mengirim lebih banyak kapal perang dan bergabung dalam latihan dengan sekutunya untuk menghadapi kebangkitan angkatan bersenjata China.

Jerman bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam menunjukkan lebih banyak kekuatan di kawasan itu di tengah meningkatnya kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

Tahun lalu, Berlin mengirim kapal perang pertamanya selama hampir 20 tahun ke perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan - dengan risiko mengganggu mitra dagang utamanya itu - dan bulan ini Berlin mengirim 13 pesawat militer ke latihan bersama di Australia.

Kepala Pertahanan Jerman, Jenderal Eberhard Zorn, mengatakan kepada Reuters bahwa Bundeswehr berencana mengirim pasukan untuk berpartisipasi dalam latihan di Australia tahun depan, sementara angkatan laut akan mengirim beberapa kapal lagi ke wilayah tersebut pada 2024.

"Inilah cara kami ingin mengkonsolidasikan kehadiran kami di kawasan itu," kata Zorn dalam sebuah wawancara di kementerian pertahanan di Berlin, Rabu, 31 Agustus 2022.

Jerman secara historis lebih tenang dalam kebijakan keamanan daripada sekutunya karena perannya dalam dua perang dunia, sehingga lebih fokus pada perdagangan dalam hubungan internasionalnya.

Advertising
Advertising

Beijing selama ini merupakan mitra dagang utama Jerman, namun perkembangan militer China beberapa tahun terakhir memaksa Jerman berubah sikap.

Barat mendesak Jerman untuk menunjukkan lebih banyak kepemimpinan, sesuai dengan kekuatannya sebagai ekonomi terbesar dan negara terpadat di Eropa.

Pada 2020, Berlin menerbitkan strategi Indo-Pasifik baru dengan fokus pada penguatan aliansi dengan demokrasi di kawasan. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada bulan Februari menjanjikan kenaikan dramatis dalam pengeluaran militer setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Ketegangan di Indo-Pasifik semakin tinggi saat ini setelah China melakukan latihan militer terbesarnya di sekitar Taiwan pada awal Agustus.

Ditanya apakah Jerman mungkin mengirim kapal perang yang berlayar melalui Selat Taiwan seperti halnya Amerika Serikat, Zorn mengatakan itu adalah masalah sensitif yang diputuskan di tingkat politik tertinggi.

"Kami tidak ingin memprovokasi siapa pun dengan kehadiran kami, melainkan mengirim tanda solidaritas yang kuat dengan sekutu kami," katanya. "Kami mendukung kebebasan navigasi dan menjaga norma-norma internasional."

Zorn mengatakan kekuatan militer China pernah terletak pada jumlah tentaranya; sekarang angkatan bersenjatanya juga diperlengkapi dengan baik secara teknologi. "Kami mengamati penumpukan besar pasukan China," katanya.

Berita terkait

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

4 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

4 hari lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

4 hari lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

4 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

5 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

5 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya