Moderna Gugat Pfizer dan BioNTech, Terkait Vaksin COVID-19?

Reporter

Sabtu, 27 Agustus 2022 10:10 WIB

Botol vaksin Moderna untuk warga lansia yang mengikuti vaksinasi booster hari ke-2 di RPTRA Gondangdia, Jakarta, Kamis 13 Januari 2022. Pemerintah telah menyatakan vaksin booster Covid-19 atau vaksin dosis tambahan akan diberikan gratis. Masyarakat yang ingin mendapatkan fasilitas ini bisa melakukan pendaftaran di aplikasi PeduliLindungi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Moderna menggugat pembuat vaksin saingannya Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech, terkait pelanggaran patennya dalam mengembangkan vaksin COVID-19 pertama yang disetujui di Amerika Serikat.

Seperti dilansir Al Jazeera Sabtu 27 Agustus 2022, Moderna menuduh Pfizer dan BioNTech menyalin teknologi yang dikembangkan Moderna bertahun-tahun sebelum pandemi.

“Moderna percaya bahwa vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech Comirnaty melanggar paten yang diajukan Moderna antara 2010 dan 2016. Ini mencakup teknologi mRNA dasar Moderna,” kata perusahaan biotek yang berbasis di AS itu dalam sebuah pernyataan, Jumat.

“Pfizer dan BioNTech menyalin teknologi ini, tanpa izin Moderna, untuk membuat Comirnaty,” kata Moderna.

Tuntutan hukum ini membuat pertarungan berisiko tinggi antara produsen terkemuka vaksin COVID-19 yang merupakan alat utama dalam perang melawan pandemi.

Advertising
Advertising

Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka belum sepenuhnya meninjau keluhan tersebut, tetapi menyatakan terkejut atas litigasi tersebut.

“Vaksin Pfizer/BioNTech COVID-19 didasarkan pada teknologi mRNA milik BioNTech,” kata sebuah pernyataan. "Kami akan membela diri dengan penuh semangat terhadap tuduhan gugatan."

Gugatan, yang belum ditentukan besaran ganti ruginya, diajukan di Pengadilan Distrik AS di negara bagian Massachusetts. Moderna mengatakan gugatan itu juga akan diajukan di Pengadilan Regional Dusseldorf di Jerman.

Baru berusia satu dekade, Moderna, yang berbasis di Cambridge, Massachusetts, telah menjadi inovator dalam teknologi vaksin messenger RNA (mRNA). Teknologi ini memungkinkan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam mengembangkan vaksin COVID-19.

Teknologi mRNA yang digunakan dalam suntikan Moderna dan Pfizer-BioNTech berbeda dari vaksin tradisional.

<!--more-->

Vakdin tradisional mengandalkan suntikan bentuk virus yang lemah atau mati untuk memungkinkan sistem kekebalan mengenalinya dan membangun antibodi.

Sebaliknya, vaksin mRNA memberikan instruksi ke sel untuk membangun lonjakan bagian protein yang tidak berbahaya yang ditemukan di permukaan virus yang menyebabkan COVID-19. Setelah membuat lonjakan protein ini, sel dapat mengenali dan melawan virus asli. Terobosan ini dipuji sebagai kemajuan besar dalam pengembangan vaksin.

BioNTech yang berbasis di Jerman juga telah bekerja di bidang ini ketika bermitra dengan raksasa farmasi AS Pfizer.

Moderna mengatakan telah mulai membangun teknologi pada 2010 dan mematenkan virus corona pada 2015 dan 2016, yang memungkinkan peluncuran bidikannya dalam "waktu singkat" setelah pandemi melanda.

Moderna mengatakan pihaknya berjanji pada Oktober 2020 untuk tidak menegakkan paten terkait COVID-19 sementara pandemi berlanjut, tetapi kurang dari dua tahun kemudian mengubah sikap itu.

Pandemi COVID-19 telah menewaskan setidaknya 6,48 juta orang di seluruh dunia sejak 2020 dan membuat hampir 600 juta orang sakit, menurut pelacak Universitas Johns Hopkins.

Baca juga: Menkes Siapkan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Bawah Usia 6 Tahun

AL JAZEERA

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya