Kenaikan Biaya Hidup di Inggris Bikin Jumlah Pekerja Seks Naik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 21 Agustus 2022 18:00 WIB

Ilustrasi Pekerja Seks Komersia (PSK). starsexwork.org

English Collective of Prostitutes pada Sabtu, 20 Agustus 2022, memperingatkan kalau kenaikan biaya hidup di Inggris bisa mendorong perempuan terjun ke industri seks. Beberapa perempuan bahkan terpaksa mencari laki-laki hidung belang di pinggir jalan.

English Collective of Prostitutes adalah sebuah LSM yang berkantor pusat di London, yang memberi nasehat pada perempuan yang bekerja di industri seks soal bagaimana tetap aman dan terhindar dari masalah hukum. Kepada Sky News, lembaga itu mengatakan telah melihat permohonan saluran bantuan di English Collective of Prostitutes mengalami kenaikan pada musim panas ini.

Juru bicara English Collective of Prostitutes, Niki Adams, mengatakan kenaikan harga makanan dan energi telah membuat perempuan terdorong ke lembah hitam prostitusi.

Advertising
Advertising

“Secara keseluruhan dari apa yang kami lihat adalah mereka yang bekerja di industri prostitusi berasal dari tempat yang putus asa. Itu artinya, mereka tak bisa melindungi diri mereka dari kekerasan dan eksploitasi,” kata Adams.

Adams menceritakan ada seorang perempuan yang datang padanya dalam kondisi kehilangan uang ratusan GBP saat program bantuan langsung tunai Inggris pindah ke sistem Universal Credit. Ini adalah program sosial dari Pemerintah Inggris, yang diakui London bisa membuat 900 ribu penerimanya terpuruk saat program ini benar-benar selesai.

“Dia (perempuan yang datang menemui Adams) mulai melakukan beberapa hal pada sore di jalan-jalan, hanya demi bisa membayar tagihan-tagihan,” kata Adams, yang menyebut perempuan itu hidup dengan empat anak di rumah.

Pada bulan lalu, inflasi di Inggris sebesar 10 persen. Jutaan warga Inggris berpotensi menghadapi kekurangan bahan makanan dan energi pada musim dingin nanti.

Beyond The Streets, sebuah lembaga amal yang membantu perempuan agar meninggalkan pekerja sebagai prostitusi, melihat adanya kenaikan jumlah perempuan yang menjual diri demi bertahan hidup.

“Kami menyebut ini karena satu-satunya pilihan bagi perempuan-perempuan itu untuk bertahan hidup. Demi memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-hari, demi bisa punya cukup uang untuk membeli makanan dan menyewa tempat tinggal,” kata Nikki McNeill, staf di Beyond The Streets.

Sedangkan Adams menambahakan ada juga beberapa perempuan yang bekerja di dunia prostitusi karena dipaksa agensi mereka, yang sering menempatkan perempuan-perempuan itu bekerja dalam kondisi yang tidak aman.

Sumber: RT.com

Baca juga: 3 Alasan Pasangan yang Pernah Selingkuh Sulit Berubah

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

2 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

7 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya