PBB Komentari Rencana Estonia Melarang Masuk Warga Rusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 12 Agustus 2022 15:30 WIB

ilustrasi visa (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - PBB sedang mempertimbangkan keputusan Estonia untuk melarang masuk warga negara Rusia, yang punya visa Schengen, masuk ke negara itu. Sekjen PBB Antonio Guterres pada Kamis, 11 Agustus 2022, mengatakan sudah mengetahui perkembangan isu ini dan PBB menentang segala bentuk diskriminasi.

“Setiap negara punya hak untuk menerapkan kebijakan bisa masing-masing. Namun, kami menentang diskriminasi dan saya tidak akan mulai mengomentari setiap sindiran,” kata Stephane Dujarric, Juru bicara Guterres, terkait keputusan Estonia.

Sebelumnya Perdana Menteri Estonia Kaja Kallas mengatakan pelancong yang bisa menapakkan kaki ke Benua Eropa adalah sebuah keistimewaan dan tak ada kaitannya dengan HAM. Kallas pun mendesak negara-negara Eropa agar melarang warga negara Rusia mendapatkan bisa Schengen

Advertising
Advertising

Sedangkan pada Kamis, 11 Agustus 2022, Pemerintah Estonia mengkonfirmasi akan menutup wilayah perbatasan untuk warga negara Rusia yang memegang visa Schengen, yang sebelumnya diterbitkan oleh Estonia. Aturan ini berlaku mulai pekan depan.

Pengecualian hanya diberikan bagi pegawai dengan paspor diplomat dan anggota keluarganya. pengecualian juga diberikan pada mereka yang pekerjaannya di bidang kargo internasional dan transportasi umum.

Warga negara Rusia yang punya hubungan darah dengan warga negara Estonia, masih boleh masuk ke Estonia. Begitu pula yang punya izin tinggal tetap dan mereka yang masuk ke negara itu dengan alasan kemanusiaan.

Pemerintah Estonia berencana menggelar diskusi untuk kemungkinan melarang semua warga negara Rusia yang memenang visa Schengen untuk masuk ke negara itu. Uni Eropa juga dilaporkan kemungkinan pada Agustus ini akan membahas melarang warga negara Rusia bervisa Schengen masuk benua itu.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuntut permintaan seperti itu. Dia menyerukan warga negara Rusia, yang tinggal di Eropa dan Amerika Serikat agar di deportasi saja ke kampung halaman mereka.

Uni Eropa sejauh ini tampak ragu mengikuti jejak Estonia dan memenuhi permintaan Zelensky itu. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Kamis, 11 Agustus 2022 mengatakan sulit untuk membayangkan kalau benar-benar melarang semua warga negara Rusia pemegang visa Schengen untuk tidak boleh ke Eropa. Brussels juga pesimis dengan gagasan itu

Sumber: RT.com

Baca juga: Virus Corona, Trump Larang Kunjungan dari Eropa Kecuali Inggris

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

10 jam lalu

Didorong Jadi Sekjen PBB, Pernahkah Presiden Jokowi Hadir dalam Sidang Umum PBB?

Hingga tahun terakhir menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah hadir secara langsung dalam Sidang Umum PBB.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

17 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

1 hari lalu

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

Sebuah penelitian menyusun daftar kota di Eropa yang memiliki banyak destinasi untuk penggemar seni

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

1 hari lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

2 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

2 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

3 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

3 hari lalu

Mahasiswi Palestina di Indonesia Memaknai Hari Nakba

Hari Nakba merupakan peristiwa pengusiran dan pembersihan etnis massal terhadap sebagian besar rakyat Palestina yang berlangsung pada 1947 - 1948.

Baca Selengkapnya