Gerakkan Puluhan Ribu Pendukung Jumatan di Lapangan Saddam, Siapa Moqtada al-Sadr?

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 6 Agustus 2022 09:48 WIB

Pendukung pemimpin populis Irak Moqtada al-Sadr berkumpul untuk salat Jumat di Grand Festivities Square di dalam Zona Hijau, di Baghdad, Irak 5 Agustus 2022. REUTERS/Thaier Al-Sudani

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu pengikut ulama Syiah, Moqtada al-Sadr, salat Jumat di lapangan parade militer ikonik Baghdad yang dibangun oleh mendiang Presiden Saddam Hussein, Jumat, 5 Agustus 2022.

Sadr dalam seminggu terakhir memerintahkan para pengikutnya untuk menyerbu Zona Hijau yang sangat aman di Baghdad, menduduki parlemen Irak dan salat jamaah karena dia tidak ingin saingan politiknya membentuk pemerintahan 10 bulan setelah pemilihan.

Sadr adalah pemenang terbesar dalam pemilihan Oktober 2021 tetapi gagal membentuk pemerintahan yang bebas dari sekutu Iran seperti yang dia janjikan.

Dia menarik anggotanya dari parlemen dan sekarang mencegah majelis memilih pemerintah baru dan menuntut pemilihan ulang.

Pemimpin populis itu mempunyai jutaan pendukung dan membuktikan bahwa perintahnya bisa menggerakkan ratusan ribu pendukung, kebanyakan Syiah kelas pekerja.

Salat Jumat berlangsung di lapangan parade Baghdad yang terkenal dengan monumen berbentuk lengkungan pedang bersilang, dibangun pada 1980-an untuk memperingati perang Iran-Irak.

Daerah itu berada di jantung Zona Hijau yang menampung gedung-gedung pemerintah dan kedutaan besar, termasuk parlemen tempat para pendukung Sadr melakukan aksi duduk selama berhari-hari.

Advertising
Advertising

Demonstran menguasai gedung Parlemen, selama aksi protes, di Baghdad, Irak, 30 Juli 2022. REUTERS/Ahmed Saad

Ayah Sadr, Mohammed Sadiq al-Sadr, dibunuh oleh rezim Saddam karena penentangannya yang blak-blakan terhadap diktator Sunni. Sadr mewarisi pengikut ayahnya.

Ketika invasi pimpinan AS pada tahun 2003 menggulingkan Saddam, Sadr memulai pemberontakan terhadap pasukan AS.

Musuh barunya, bagaimanapun, adalah sesama pemimpin dan partai Syiah yang sebagian besar bersekutu dengan Iran, karena Sadr telah memposisikan dirinya sebagai seorang nasionalis yang menolak campur tangan asing. Kelompok-kelompok itu, seperti Sadr, didukung oleh milisi bersenjata lengkap, tetapi tidak memiliki pengaruh yang sama seperti yang dia lakukan terhadap massa pengikut fanatik.

Kisruh politik ini bisa membawa Irak mendekati kekerasan baru pada Senin depan ketika para pemimpin pro-Iran melakukan demonstrasi tandingan dan bisa menyebabkan bentrokan antara kedua kubu.

Siapa Moqtada al-Sadr?

Ulama Syiah Irak Moqtada al-Sadr berbicara dalam konferensi pers dengan politisi Irak Ammar al-Hakim, pemimpin Arus Hikma, di Najaf, Irak 17 Mei 2018. REUTERS/Alaa al-Marjani

Muqtada al-Sadr, 48 tahun, adalah putra keempat dari ulama Syiah Irak terkenal, mendiang Ayatollah Besar Mohammad Mohammad Sadeq al-Sadr. Dia juga menantu Ayatollah Muhammad Baqir al-Sadr. Keduanya dihormati karena kepedulian mereka terhadap orang miskin.

Muqtada adalah warga negara Irak. Sejak dari kakeknya, adalah penentang Saddam Hussein. Ayah Muqtada al-Sadr dihormati di seluruh dunia Islam Syiah. Dia dibunuh, bersama dengan dua putranya, diduga oleh pemerintah Saddam Hussein. Ayah mertua Muqtada dieksekusi oleh pihak berwenang Irak pada tahun 1980.

Muqtada al-Sadr mendapatkan popularitas di Irak setelah penggulingan pemerintahan Saddam oleh invasi AS ke Irak tahun 2003. Ia mengorganisir ribuan pendukungnya ke dalam gerakan politik, yang mencakup sayap militer Jaysh al-Mahdi atau Tentara Mahdi.

Kelompok ini secara berkala terlibat dalam konflik kekerasan dengan Amerika Serikat dan pasukan Koalisi lainnya, sementara gerakan Sadrist yang lebih besar telah membentuk pengadilan agamanya sendiri, dan mengorganisir pelayanan sosial, penegakan hukum, dan penjara di daerah-daerah yang berada di bawah kendalinya.

Media Barat sering menyebut Muqtada al-Sadr sebagai ulama "anti-Amerika" atau "radikal".

Dukungan terkuatnya datang dari golongan Syiah, yang melihatnya sebagai simbol perlawanan terhadap pendudukan asing.

Reuters | DW

Berita terkait

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

2 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

3 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

3 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

3 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

3 hari lalu

Piala Asia U-23: Kapten Irak Muntadher Mohammed Bilang Timnas Indonesia adalah Tim Kuat, tapi...

Kapten Timnas U-23 Irak Muntadher Mohammed ingin menebus kekalahan dari Jepang dan mengamankan tiket Olimpiade saat menghadapi Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

4 hari lalu

5 Pemain Irak yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia pada Laga Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23

Duel Irak vs Indonesia dalam perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Profil Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Timnas Indonesia Vs Irak Berebut Posisi Juara Ketiga di Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia Vs Irak berjibaku untuk posisi ketiga di Piala Asia U-23 2024. Berikut profil Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar.

Baca Selengkapnya