Kapal Pertama Ekspor Gandum Ukraina Siap Berlayar
Reporter
Daniel Ahmad
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 27 Juli 2022 20:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Markas besar yang mengawasi ekspor gandum Ukraina akan diresmikan di Istanbul pada Rabu, 27 Juli 2022, waktu setempat setelah kesepakatan penting PBB dicapai pada pekan lalu. Seorang pejabat senior Turki mengkonfirmasi, kapal pertama ekspor gandum Ukraina kemungkinan akan meninggalkan pelabuhan Laut Hitam dalam beberapa hari ini.
Pusat koordinasi bersama (JCC) di Istanbul akan mengawasi keberangkatan kapal pembawa gandum ini dari tiga pelabuhan Ukraina. Kapal tersebut harus menghindari ranjau.
JCC juga akan melakukan inspeksi terhadap kapal yang masuk untuk mencari senjata. Adapun semua kapal melewati perairan Turki.
Sumber di Pemerintah Turki yang tidak ingin disebutkan namanya itu mengatakan semua rincian telah dikerjakan, termasuk rute aman untuk kapal yang tidak memerlukan pembersihan ranjau laut.
"Tidak akan memakan waktu lebih dari beberapa hari. Sepertinya gandum pertama akan dimuat Minggu ini dan ekspornya dari Ukraina akan dilakukan," kata sumber tersebut.
Sebelumnya pada Jumat, 22 Juli 2022, Rusia dan Ukraina menandatangani kesepakatan untuk membuka kembali ekspor gandum dan pupuk yang telah diblokir akibat perang. Tujuan kesepakatan tersebut meredakan krisis pangan internasional. Konsensus itu ditengahi oleh Turki dan PBB.
Kesepakatan itu terancam setelah Rusia menembakkan rudal jelajah di pelabuhan Odesa, terbesar di Ukraina, pada Sabtu pagi, 23 Juli 2022. Hanya 12 jam setelah upacara penandatanganan di Istanbul. Namun baik Moskow dan Kyiv mengatakan mereka mendorong terus kesepakatan ini.
Semua pihak akan menunjuk perwakilan di JCC untuk memantau pelaksanaan rencana tersebut.
Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Beberapa bulan setelah agresi berlangsung, perang berdampak pada sektor energi serta pangan yang memicu inflasi dan tekanan pada pertumbuhan global.
Sebelumnya, Rusia dituduh memblokade pelabuhan Ukraina, sehingga menghentikan ekspor dari negara yang menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia. Moskow berulang kali membantah tuduhan itu. Ukraina dan Rusia menyumbang sekitar sepertiga dari ekspor gandum global sebelum invasi.
REUTERS
Baca juga: Eks Dirut Persija Puji JIS, Dulu Klub Eropa Tertarik Bertanding ke Turki, Kini Geser ke Indonesia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.