Mantan Perdana Menteri John Major Sarankan Boris Johnson Langsung Angkat Kaki

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Juli 2022 08:30 WIB

Mantan Perdana Menteri Inggris John Major menghadiri upacara peringatan untuk mantan presiden Afrika Selatan Nelson Mandela di Stadion FNB di Soweto dekat Johannesburg, Afrika Selatan, (10/12). (AP Photo/Ben Curtis)

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Inggris John Major ikut mengomentari pengunduran diri Boris Johnson dari kuris Perdana Menteri. Major menilai Johnson harusnya tidak lagi bertahan di Downing Street hingga penggantinya terpilih, namun seharusnya angkat kaki sekarang demi kebaikan negara.

“Proposal agar perdana menteri tetap berada di kantor Perdana Menteri sampai tiga bulan ke depan setelah kehilangan dukungan sebagian besar kabinetnya dan anggota partainya di parlemen, itu hal yang tidak bijak dan mungkin bisa menimbulkan ketidakstabilan,” kata Major.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memberikan pembaruan tentang pembatasan santai yang diberlakukan di negara itu selama pandemi penyakit virus corona (COVID-19) pada konferensi pers di dalam Downing Street Briefing Room di London, Inggris 12 Juli 2021. [Daniel Leal-Olivas/ Kolam renang melalui REUTERS]

Advertising
Advertising

Johnson pada Kamis, 7 Juli 2022, mengumumkan pengunduran diri setelah dia ditinggalkan oleh sejumlah menterinya dan sebagian besar politikus dari partainya sendiri, yakni Partai Konservatif. Johnson, yang memenangkan pemilu pada 2019 lalu, memutuskan mundur setelah serangkaian skandal.

“Semua opsi ini tidak ada yang ideal, namun kepentingan negara harus menjadi prioritas dibanding lainnya. Demi kesejahteraan negara secara keseluruhan, Mr. Johnson seharusnya tidak tetap berada di Downing Street,” kata Major.

Dalam politik Inggris, Johnson tercatat sebagai tokoh yang berhasil membawa Inggris keluar dari Uni Eropa. Sedangkan Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov secara terbuka mengakui dia tak suka Johnson.

“Dia (Johnson) tidak menyukai kami, kami pun tidak menyukainya juga,” kata Peskov, tak lama setelah Johnson mengumumkan pengunduran diri.

Johnson masih akan menjalankan tugas-tugas sebagai Perdana Menteri Inggris hingga penggantinya terpilih. Dalam pidato pengunduran dirinya, Johnson mengatakan kepada masyarakat Ukraina bahwa Inggris akan melanjutkan dukungan bagi kebebasan negara itu selama diperlukan.

Sejumlah politikus Rusia pada Kamis, 7 Juli 2022, tampak bereaksi positif atas pengunduran diri Perdana Menteri Johnson. Mereka menyebut pemimpin Inggris itu sebagai seorang badut bodoh, yang akhirnya ‘mendapatkan hadiah’ karena sudah mempersenjatai Ukraina untuk melawan Rusia.

Baca juga : Boris Johnson Mundur, Ini Mekanisme Penggantiannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

18 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

2 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

3 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

4 hari lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya