Kematian Akibat Corona Naik, Kementerian Kesehatan Jerman Minta Obat Covid-19 Digunakan
Reporter
TEMPO
Editor
Suci Sekarwati
Senin, 4 Juli 2022 08:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Jerman pada Minggu, 3 Juli 2022, meyakinkan akan mendorong penggunaan obat oral untuk merawat pasien Covid-19 buatan Pfizer yang dinamai Paxlovid. Obat ini diyakini bisa mengurangi kasus virus corona bergejala parah.
“Sebuah sistem yang melibatkan sekelompok dokter akan disiapkan untuk mengelola hal ini, yang jarang digunakan untuk menyelamatkan lebih banyak nyawa,” kata Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach, Minggu, 3 Juli 2022.
Obat Paxlovid, yang berbentuk pil, sudah mendapat persetujuan untuk dijual di Eropa pada Januari 2022. Obat ini diberikan pada pasien Covid-19 yang berisiko berkembang menjadi penyakit parah.
Menurut Lauterbach, hasil uji memperlihatkan obat Covid-19 ini bisa mengurangi risiko di rawat di rumah sakit bagi pasien lansia hingga 90 persen ketika di minum saat Covid-19 masih di tahap awal.
Sebelumnya Pfizer pada Kamis, 30 Juni 2022, mengatakan pihaknya sedang mengupayakan persetujuan penggunaan Paxlovid di Amerika Serikat, yang saat ini baru bisa digunakan dalam kondisi darurat.
Kematian akibat Covid-19 di Jerman dan pasien virus corona yang dirawat di ICU, kembali mengalami kenaikan sejak akhir Juni 2022. Kenaikan ini didorong oleh sub-varian Omicron, yang lebih mudah menular, setelah stabil selama tiga bulan.
Obat ini kurang manjur jika digunakan pasien usia muda. Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Minggu, 3 Juli 2022, mengatakan sekolah dan kegiatan usaha yang tidak mendesak, sebaiknya diminta untuk tutup lagi jika kasus positif Covid-19 naik lagi secara signifikan pada tahun ini dan warga diwajibkan menggunakan masker.
Sumber: Reuters
Baca juga: 1,8 Juta Tiket Piala Dunia 2022 Sudah Terjual, Ada 10 Negara Pembeli Terbanyak
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.