Batalkan Aturan New York, MA AS: Semua Warga Boleh Bawa Senjata Api di Tempat Umum

Reporter

Tempo.co

Jumat, 24 Juni 2022 09:00 WIB

Sejumlah pria yang menyebut dirinya gerakan Boogaloo Boys, berpose degan senapan semi-otomatis menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, di Richmond, Virginia, 17 Januari 2021. Menjelang pelantikan Joe Biden sekelompok demonstran dengan senjata api mendatangi Capitol di negara bagian. REUTERS/Jim Urquhart

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Amerika Serikat membatalkan undang-undang Negara Bagian New York yang membatasi senjata api di tempat umum. “Konstitusi melindungi hak individu untuk membawa senjata api untuk membela diri di luar rumah,” tulis Hakim Agung Clarence Thomas, pada Kamis waktu setempat seperti dilansir Reuters.

Putusan 6-3, dengan hakim konservatif sebagai mayoritas di MA, menjadi keputusan senjata api besar pertama mahkamah AS dalam lebih dari satu dekade. Aturan yang dipermasalahkan MA AS adalah undang-undang New York, yang diberlakukan sejak 1913.

Dalam aturan di New York, orang harus menunjukkan kebutuhan khusus untuk membawa senjata agar mendapatkan lisensi untuk membawa senjata api di depan umum. Aturan ini menurut mahkamah melanggar hak seseorang untuk "menyimpan dan membawa senjata" di bawah Amandemen Kedua Konstitusi AS.

“Pembatasan New York tidak konstitusional karena mencegah warga negara yang taat hukum dengan kebutuhan pertahanan diri biasa untuk menggunakan hak mereka untuk menyimpan dan membawa senjata," tulis Thomas.

Putusan itu menuai kritik karena dinilai dapat merusak pembatasan serupa di negara bagian lain seperti di California, Hawaii, Maryland, Massachusetts, New Jersey dan Rhode Island. Putusan itu juga membahayakan aturan pembatasan senjata api negara bagian dan lokal lainnya secara nasional.

Advertising
Advertising

Hak kepemilikan senjata, yang dijunjung tinggi oleh banyak orang Amerika dan dijanjikan oleh para pendiri negara itu pada abad ke-18, adalah masalah yang hingga kini terus diperdebatkan. Amerika Serikat menjadi negara maju dengan tingkat kekerasan senjata api tertinggi, termasuk sejumlah penembakan massal.

Presiden Joe Biden, yang menyebut kekerasan senjata api sebagai rasa malu nasional, mengutuk keputusan itu.

"Keputusan ini bertentangan dengan akal sehat dan Konstitusi, dan seharusnya sangat menyusahkan kita semua," kata Biden. "Setelah serangan mengerikan di Buffalo dan Uvalde, serta tindakan kekerasan senjata api setiap hari yang tidak menjadi berita utama nasional, kita harus berbuat lebih banyak sebagai masyarakat - tidak kurang - untuk melindungi sesama Amerika kita."

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan keputusan itu datang pada saat yang sangat menyakitkan, ketika New York masih berduka atas kematian 10 orang dalam penembakan massal di sebuah supermarket di Buffalo. “Keputusan ini bukan hanya sembrono. Ini tercela. Bukan itu yang diinginkan warga New York," katanya.

Hakim Liberal Stephen Breyer menulis dalam perbedaan pendapat bahwa mahkamah telah memperluas hak senjata tanpa bergulat dengan "sifat atau keparahan" kekerasan senjata api di negara di mana ada lebih banyak senjata per orang daripada negara lain.

"Saya khawatir interpretasi pengadilan mengabaikan bahaya signifikan ini dan membuat negara bagian tidak memiliki kemampuan untuk mengatasinya," tulis Breyer. “Sejak awal tahun ini saja (2022), sudah ada 277 penembakan massal yang dilaporkan—rata-rata lebih dari satu per hari.”

Amerika Serikat telah mengalami ratusan kematian akibat puluhan penembakan massal dalam beberapa tahun terakhir. Hanya dalam beberapa pekan terakhir, 19 anak dan dua guru tewas pada 24 Mei di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, dan 10 orang dibunuh pada 14 Mei di sebuah toko kelontong di Buffalo, New York.

Baca juga: Puluhan Ribu Warga Unjuk Rasa di Washington Minta Aturan Senjata Diperketat

SUMBER: REUTERS | FRANCE24

Berita terkait

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

3 jam lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

4 jam lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 jam lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

5 jam lalu

Makna Dissenting Opinion dan Final and Binding dalam Putusan MK

Putusan MK dengan 3 hakim MK opsi dissenting opinion merupakan final and binding dalam aturan konstitusi. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

5 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

6 jam lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

8 jam lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

9 jam lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

10 jam lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

11 jam lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya