Seribu Orang Tewas dalam Gempa Bumi di Afghanistan

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 23 Juni 2022 13:00 WIB

Tentara berjalan melewati rumah-rumah yang hancur usai diguncang gempa di Desa Kuzigun di Taxkorgan County, wilayah Otonomi Xinjiang Uygur, China, 11 Mei 2017. Gempa berkekuatan 5,5 skala Richter mengguncang daerah pegunungan terpencil yang berbatasan dengan Tajikistan, Afghanistan, dan Pakistan di wilayah Xinjiang, China. Li Jing/Xinhua via AP

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat manajemen penanganan bencana alam di Afghanistan melaporkan, korban tewas akibat gempa bumi di negara itu pada Rabu, 22 Juni 2022, kini mencapai seribu orang dan lebih dari 600 orang terluka. Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah.

Foto-foto di media Afghanistan memperlihatkan kondisi setelah gempa berkekuatan 6,1 skala richter itu terjadi. Mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah.

Kementerian Pertahanan Taliban memimpin upaya penyelamatan. Pejabat di Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Salahuddin Ayubi mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat. Musababnya, beberapa desa berada di daerah terpencil di pegunungan dan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya.
Suasana evakuasi warga setelah guncangan gempa di Provinsi Paktika, Afghanistan, 22 Juni 2022. Gempa itu dirasakan lebih dari 500 kilometer oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan, dan India, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC). BAKHTAR NEWS AGENCY/Handout via REUTERS
Ayubi mengatakan, sebagian besar korban tewas dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika, dengan 255 tewas dan lebih dari 200 terluka. Di provinsi Khost, ada 25 orang meninggal dan 90 orang dibawa ke rumah sakit.

Tenaga kesehatan dan tim bantuan kemanusiaan mengatakan, sejumlah orang yang tidak diketahui tetap terjebak di bawah puing-puing, di daerah-daerah terpencil. Operasi penyelamatan diperumit oleh kondisi sulit, termasuk hujan lebat, tanah longsor, dan sulitnya akses.


"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba, dengan bantuan penduduk setempat mereka berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," seorang petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di provinsi Paktika yang dilanda gempa, seperti dikutip Reuters, Kamis, 23 Juni 2022.
Loretta Hieber Girardet dari kantor pengurangan risiko bencana PBB juga mengatakan, upaya untuk memberikan bantuan dan menyelamatkan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing akan menghadapi tantangan besar karena medan dan cuaca.
“Jalan-jalannya buruk bahkan pada waktu-waktu terbaik, sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan segera ditantang oleh kurangnya akses mudah ke daerah itu,” katanya.
Loretta menambahkan bahwa hujan yang dikombinasikan dengan gempa menciptakan risiko lebih lanjut bagi pekerja kemanusiaan. Sementara, kantor kemanusiaan PBB mengatakan pihaknya mengerahkan tim kesehatan medis dan menyediakan pasokan medis.
Afghanistan saat ini tengah bergulat dengan krisis ekonomi akibat pengambilalihan rezim Taliban tahun lalu. Banyak negara memberlakukan sanksi pada sektor perbankan Afghanistan dan memotong miliaran dolar dalam bantuan pembangunan.

Namun, bantuan kemanusiaan dari badan-badan internasional seperti PBB akan terus berlanjut. Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan Taliban akan menyambut bantuan internasional.

Sedangkan sumber di Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengarahkan Badan Pembangunan Internasional Amerika dan mitra pemerintah federal lainnya untuk menimbang bantuan tanggap bencana. Ada pun Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan PBB sepenuhnya dimobilisasi, dengan pertimbangan kebutuhan dan dukungan awal.
"Kami mengandalkan masyarakat internasional untuk membantu mendukung ratusan keluarga yang terkena bencana terbaru ini. Sekarang saatnya untuk solidaritas," katanya dalam sebuah pernyataan.
REUTERS

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

6 jam lalu

Peneliti BRIN Identifikasi Indikator Potensi Gempa Bumi di Sumatera Paling Selatan

Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN melakukan penelitian untuk mengidentifikasi indikator potensi gempa bumi di Sumatera bagian paling selatan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

1 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

2 hari lalu

Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

4 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 hari lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya