Inflasi di Jerman Naik yang Dipicu Lonjakan Harga Energi

Reporter

Tempo.co

Selasa, 21 Juni 2022 08:30 WIB

Seorang wanita berjalan melewati kios pasar Natal yang tutup, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Munich, Jerman, 19 November 2021. REUTERS/Michaela Rehle

TEMPO.CO, Jakarta - Inflasi di Jerman pada Mei 2022 naik dengan cepat. Data yang diungkap oleh Federal Statistical Office (Destatis) pada Senin, 20 Juni 2022, menyebut kenaikan inflasi pada Mei lalu adalah yang tercepat sejak pengumpulan data dimulai pada 1949.

Destatis menyebut harga-harga kebutuhan pokok di Jerman pada bulan lalu naik 33,6 persen year-on-year. Sedangkan pada April 2022, kenaikan inflasi tercatat 33,5 persen.

Harga dasar secara bulanan di produsen naik lagi 1,6 persen setelah pada April 2022 mengalami kenaikan 2,8 persen. Ekonom sebelumnya sudah memproyeksikan bakal terjadi kenaikan harga bahan pokok 1,5 persen.

Advertising
Advertising

Puluhan orang mengunjungi pasar Natal untuk pengunjung yang telah divaksinasi atau pulih dari COVID-19 di distrik lampu merah "Reeperbahn" di Hamburg, Jerman, 3 Desember 2021. REUTERS/Fabian Bimmer

Harga-harga kebutuhan pokok di Jerman terus mengalami kenaikan, yang dipicu oleh kenaikan biaya energi yang sejak tahun lalu mengalami kenaikan hingga 87,1 persen. Harga gas alam, yang menjadi ketergantungan Jerman, meroket sampai 148,1 persen.

Data Destatis memperlihatkan harga-harga di tingkat produsen mengalami kenaikan pada bulan lalu year-on-year sebesar 16,5 persen. Sedangkan harga barang konsumsi tidak tahan lama naik hingga 14,7 persen dan barang konsumsi yang tahan lama naik 9,4 persen.

Data statistik Pemerintah Jerman memperlihatkan kenaikan harga yang sedang terjadi di kalangan produsen mengindikasikan inflasi di tingkat konsumen masih belum mencapai puncaknya.

Sumber: RT.com

Baca juga: Cerita Kevin, Mahasiswa Asal Jember Pertama Kerja di Tesla Jerman

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

5 jam lalu

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara: Kita Harus Waspada, Pendapatan Negara Turun

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan bahwa Indonesia harus waspada, karena pendapatan negara pada triwulan I 2024 turun.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

8 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

1 hari lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

2 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

2 hari lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

3 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

3 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya