Saham Amerika Menguat Usai Kesepakatan Rancangan Stimulus
Reporter
Editor
Kamis, 12 Februari 2009 07:47 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah saham Amerika menguat setelah Kongres Amerika menyepakati pemberian stimulus ekonomi sebesar US$ 789 miliar (Rp 9.400 triliun). Penguatan ini dipicu oleh perusahaan finansial dan para investor yang mulai melakukan transaksi.
Saham Bank of America Corp. naik 9.2 persen dan Citigroup Inc. melonjak 10 persen setelah sebelumnya terperosok 15 persen. Saham General Electric Co. dan Microsoft Corp. naik lebih dari 2 persen.
"Ada tendensi bahwa stimulus akan menggairahkan pertumbuhan ekonomi ke depan," ujar kepala investasi strategis PNC Wealth Management E. William Stone. Stimulus tersebut, lanjutnya, dapat menghapus kekhawatiran bahwa resesi akan berlangsung lama dan lebih parah.
Saham-saham tersebut mulai menguat setelah pimpinan senat mayoritas Harry Reid mengumumkan negosiasi telah mencapai titik temu dan Kongres akan mengambil suara dalam beberapa hari ke depan.
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.