Malaysia Terapkan Sistem Elektronik Pemantau Penggajian PRT

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 26 Mei 2022 13:50 WIB

Duta Besar RI di Kuala Lumpur Hermono dan YT, pekerja yang tidak dibayar 7,5 tahun di Malaysia, 9 Februari 2022. (ANTARA/HO-SBMI/Agus)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia memperkenalkan sistem elektronik yang bisa memantau apakah gaji pembantu rumah tangga sudah dibayar oleh majikannya.

Duta Besar Indonesia di Malaysia, Hermono, mengharapkan sistem tersebut dapat menyelesaikan masalah keterlambatan pembayaran serta masalah majikan yang tidak membayar atau menahan gaji PRT.

Menurut dia, sistem yang akan memungkinkan pemantauan real time ini, akan diterapkan untuk memastikan transparansi dan menghindari manipulasi pembayaran.

“Bisakah Anda bayangkan, ada beberapa (PRT Indonesia) yang bekerja selama 12 tahun tanpa dibayar? Dengan sistem ini, sekarang kita bisa memantau dan menentukan majikan mana yang sudah membayar gaji buruh dan mana yang belum,” katanya kepada FMT, Selasa, 24 Februari 2022.

Berdasarkan nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Malaysia dan Indonesia tentang perekrutan dan perlindungan pekerja Indonesia, majikan harus membayar gaji pekerja secara langsung ke rekening bank mereka selambat-lambatnya pada hari ketujuh setiap bulan.

Advertising
Advertising

Tambahan 5% dari total gaji yang belum dibayar akan dikenakan sebagai kompensasi jika gaji tidak dibayarkan tepat waktu, sementara kegagalan membayar gaji selama dua bulan berturut-turut memungkinkan pembantu untuk memutuskan kontrak dan mendapatkan kompensasi.

“Istilah-istilah ini tidak hanya baik untuk Indonesia tetapi juga Malaysia yang menjadi sorotan internasional atas tuduhan kerja paksa,” katanya.

Hermono mengatakan KBRI Kuala Lumpur saat ini menangani 35 kasus dugaan pelecehan dan tidak membayar gaji di antara para pembantu rumah tangga Indonesia. Dia mengatakan para TKW itu diberi perlindungan oleh kedutaan sambil menunggu sidang pengadilan.

“Di pengadilan, karyawan selalu disalahkan karena tidak berdokumen atau tidak memiliki kontrak kerja yang sah,” katanya. “Pemberi kerja tidak pernah mempertanyakan kapan, dalam kenyataannya, seharusnya menjadi tanggung jawab mereka untuk mengelola kontrak kerja.”

Dia menekankan bahwa hukum harus adil karena tampaknya tidak ada hukuman bagi majikan yang mempekerjakan PRT tidak berdokumen.

Free Malaysia Today

Berita terkait

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

20 jam lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

2 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

7 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

8 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

9 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya