Terdampak Perang Ukraina, Indonesia Sepakat Impor Gandum dari Serbia

Reporter

Daniel Ahmad

Senin, 23 Mei 2022 15:31 WIB

Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic di Pejambon, Jakarta, 23 Mei 2022. Pertemuan ini diantara membahas rencana impor gandum dari Serbia dampak perang di Ukraina. Sumber: dokumen Kemlu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic pada Senin, 23 Mei 2022. Keduanya sepakat meningkatkan hubungan bilateral di berbagai bidang.



Retno dan Selakovic mengidentifikasi kerja sama yang perlu diperkuat, salah satunya adalah bidang ketahanan pangan. Serbia dan Indonesia berbagi keprihatinan atas dampak perang Ukraina terhadap kenaikan harga pangan.


"Untuk tujuan ini, kami sepakat meningkatkan kerjasama perdagangan komoditas pangan atau pertanian, khususnya gandum," kata Retno.


Salah satu BUMN, PT Berdikari dan mitra bisnisnya dari Serbia disebut telah menunjukkan kesiapan untuk memfasilitasi ekspor gandum Serbia ke Indonesia. Selakovic dijadwalkan bertemu dengan PT. Berdikari pada Senin sore ini, untuk membahas kerja sama ini lebih rinci.


Langkah impor Indonesia dari Serbia ini tak lama setelah India memutuskan untuk menghentikan ekspor gandum ke luar negeri.

Advertising
Advertising



India saat ini tercatat sebagai produsen gandum terbesar kedua di dunia setelah Cina. Namun, sejak 13 Mei 2022, pemerintah India secara resmi memberlakukan kebijakan larangan ekspor gandum dengan alasan untuk mengelola ketahanan pangan domestik yang terganggu akibat invasi Rusia ke Ukraina.



Pada saat yang sama, hasil produksi atau panen gandum India sendiri mengalami krisis. Hal ini tak lain disebabkan fenomena gelombang panas yang melanda sebagian besar wilayah India pada pertengahan Maret 2022.


Pemerintah India yang sebelumnya menargetkan hasil panen gandum sebesar 111,32 juta pun terganggu. Lebih-lebih India saat ini sedang menghadapi tekanan inflasi pada April 2022 yang naik sampai 7,79 persen.



Kebijakan India itu diprediksi juga akan berdampak pada Indonesia. Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani, mengungkapkan, kebijakan restriksi yang diambil India itu bakal memperparah kelangkaan pasokan gandum di pasar global. Dia mengatakan, kenaikan harga gandum kali ini tidak bisa diserap pelaku usaha.

“Saya rasa kita tetap akan merasakan efek negatif kenaikan inflasi dan harga jual produk makanan dan minuman turunan gandum di pasar domestik,” kata Shinta dikutip dari Koran Tempo edisi Selasa, 17 Mei 2022.


Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat, per bulan April lalu, volume impor gandum Indonesia dari India sudah turun drastis jadi 2.000 ton atau senilai US$ 0,78 juta. Kepala BPS Margo Yuwono, pada Selasa 17 April 2022, menjelaskan, pada periode April 2021, volume impor gandum dari India mencapai 55,66 ribu ton dengan nilai US$ 15,34 juta.


Adapun untuk periode setahun pada 2021, impor gandum dari India mencapai volume 318,47 ribu ton dengan nilai sebesar US$ 100,97 juta. Sedangkan pada April 2022, volume impor gandum dari India hanya sebesar 2.000 ton atau jeblok hingga lebih dari 90 persen.


Dalam kesepakatan terbaru dengan Serbia, Retno tidak merinci berapa jumlah gandum yang akan diimpor. Namun dia menjelaskan, kerja sama Indonesia dan Serbia menunjukkan tren positif meskipun pandemi.


Pada 2021, perdagangan bilateral bisa mencapai US$ 26,8 juta. Investasi outbound Indonesia di Serbia bernilai lebih dari US$ 11 juta terus berkembang dan bahkan menembus lebih jauh ke pasar Uni Eropa, termasuk produksi dan distribusi mie instan dan perkebunan budidaya jamur.



DANIEL AHMAD | HARIS SETYAWAN | RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Cina Pertahankan Strategi Nol Covid di Tengah Lonjakan Kasus, Ini Sebabnya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

37 menit lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

2 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

7 jam lalu

Jokowi Ungkap Pesan yang Terus Disampaikannya ke Bos Apple hingga Microsoft

Presiden Jokowi juga menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang Indonesia pakai masih didominasi barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

13 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

22 jam lalu

Mendag Zulhas Tegaskan Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan soal Barang Bawaan Impor

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan bakal menegakkan aturan soal pelaku usaha jasa titip atau jastip yang berbelanja barang titipan orang lain dari luar negeri. Ia meminta agar Bea Cukai menertibkan pelaku usaha jastip yang masih bandel terhadap aturan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

23 jam lalu

Revisi Permendag 7/2024, Menteri Zulhas Pastikan Impor Tepung Terigu dan Pelumas Tidak Lagi Dibatasi

Untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturan dikembalikan lagi ke Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

1 hari lalu

Mendag Zulhas Jamin Permendag Pengaturan Impor untuk Selesaikan Barang Kiriman PMI yang Masih Tertahan

Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan alias Zulhas memastikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 yang mulai berlaku hari ini, bisa dipakai untuk penyelesaian kasus-kasus penyitaan barang kiriman dari pekerja migran Indonesia atau PMI yang masih tertahan.

Baca Selengkapnya

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

1 hari lalu

Revisi Permendag Soal Impor Berlaku Hari Ini, Mendag Zulhas Klaim Tidak Ada Masalah Lagi

Permendag 36/2023 tentang Pengaturan Izin Impor pernah mendapat protes dari berbagai kalangan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

2 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya