Investasi Temasek Menyusut 31 Persen

Reporter

Editor

Selasa, 10 Februari 2009 21:15 WIB

TEMPO Interaktif: Aset Investasi pasar modal Lembaga investasi nasional milik Singapura, Temasek dilaporkan menyusut hingga 31 persen tahun lalu.

Laporan itu disampaikan Menteri Negara Senior Keuangan Singapura Lim Hwee Hua kepada parlemen Singpura hari Selasa (10/2). Portofolio (aset investasi) Temasek dilaporkan turun dari SG$ 185 miliar menjadi SG$ 127 miliar sejak bulan Maret hingga November 2008.

Pada masa itu sektor investasi keuangan global ambruk, dimulai dari kredit macet di Amerika. Sebelum krisis itu memburuk, Desember 2007 Temasek membeli saham Merrilll Lynch sebesar US$ 4,4 miliar. Pada Juli 2008 saat Merrill Lynch semakin merugi Temasek membeli beberapa jenis investasi Merrill Lynch seperti perjanjian lindung nilai dan saham serta menambah investasi dalam Merrill Lynch sebesar US$ 3,4 miliar.

Laporan kepada parlemen itu disampaikan beberapa setelah Direktur Eksekutif Temasek, mundur dari jabatan yang sudah dipegangnya selama lima tahun. Direktur itu adalah Ho Ching, istri Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

Ho Ching merespon pertanyaan parlemen Singapura terhadap hilangnya investasi Temasek itu dengan mengatakan, sayap investasi Singapura lainnya, yaitu Government of Singapore Investment Corp (GIC), juga rugi selama krisis ekonomi global. Pada akhir 2007 dan awal 2008, GIC juga berinvestasi hingga miliaran dolar ke dalam dua bank besar yaitu UBS (Swiss) dan Citigroup (Amerika Serikat) saat dua perusahaan itu rugi.

Advertising
Advertising

AFP | RONALD

Berita terkait

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

8 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

9 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

3 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

3 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

4 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

4 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya