Lonjakan Covid-19 di Korea Utara Diduga Usai Parade Militer

Reporter

Daniel Ahmad

Kamis, 19 Mei 2022 13:00 WIB

Sebuah bus didesinfeksi di tengah kekhawatiran atas penyebaran virus corona di Pyongyang, Korea Utara, 22 Februari 2020. Kyodo via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor berita Newsis Korea Selatan pada hari Rabu, 18 Mei 2022, mewartakan bahwa wabah Covid-19 pertama di Korea Utara menyebar setelah parade militer besar-besaran di Pyongyang pada April lalu. Pemberitaan itu berdasarkan ucapan anggota parlemen yang diberi pengarahan oleh agen mata-mata Korea Selatan.


Mengutip anggota parlemen yang sama, kantor berita Yonhap mewartakan, penyebaran wabah Covid-19 itu telah mendorong Korea Utara memikirkan kembali para penentangannya sehingga Korea Utara bisa menerima dan mendistribusikan vaksin.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengenakan masker saat memeriksa apotek di tengah wabah Covid-19 di Pyongyang, Korea Utara pada 15 Mei 2022. Korea Utara telah memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan COVID dan mengerahkan lebih dari 10.000 petugas kesehatan untuk membantu melacak pasien potensial terkena Covid-19. KCNA

Advertising
Advertising



Sebelumnya pada Kamis 12 Mei 2022, Pyongyang mengkonfirmasi varian Omicron telah terdeteksi di Korea Utara. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un secara otomatis memerintahkan penguncian (lockdown) secara nasional.



Korea Utara menggelar parade militer di Pyongyang pada Senin, 25 April 2022. Acara itu, untuk memperingati 90 tahun berdirinya Angkatan Bersenjata Korea Utara.



Sejak Kamis pekan lalu, kasus Covid-19 terdeteksi di Korea Utara terus bertambah. Berdasarkan data dari markas besar pencegahan epidemi darurat negara, kantor berita Pemerintah Korea Utara atau KCNA mewartakan setidaknya ada tambahan 262.270 orang melaporkan gejala demam, dan satu orang tambahan meninggal pada Rabu malam.



Data itu tidak menentukan berapa banyak orang yang dites positif terkena virus (Covid-19). Korea Utara sejauh ini melaporkan ada 1.978.230 orang dengan gejala demam dan 63 kematian.



Berbagai upaya telah dilakukan Korea Utara sejak penguncian. Misalnya, memobilisasi militernya untuk mendistribusikan obat-obatan Covid-19 dan mengerahkan lebih dari 10 ribu petugas kesehatan untuk membantu melacak calon pasien.



Direktur Kedaruratan WHO Mike Ryan pada Selasa, 17 Mei 2022 mengatakan bahwa tingkat penularan Covid-19 yang tinggi di kalangan orang-orang yang tidak divaksin, seperti di Korea Utara, berpotensi besar memunculkan varian baru. Korea Utara memicu kekhawatiran krisis besar-besaran sebab kurangnya vaksin dan infrastruktur medis.



Korea Selatan sudah menawarkan perundingan pada Senin, 16 Mei 2022, untuk mengirim pasokan medis, termasuk vaksin, masker dan alat tes, serta kerja sama teknis. Namun, Korea Utara belum merespons pesan Korea Selatan ini.



Korea Utara dinilai memiliki sistem kesehatan yang rapuh bahkan salah satu yang terburuk di dunia. Di negara tetangga Korea Selatan itu, tidak ada vaksin Covid-19, pengobatan anti-virus, atau kapasitas pengujian massal.



REUTERS

Baca juga: Rayakan Ulang Tahun, IU Sebarkan Kehangatan Lewat Donasi Rp 2,4 Miliar

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

12 jam lalu

Raja Salman Demam Tinggi dan Nyeri Sendi, Akan Jalani Tes Medis

Raja Salman dari Arab Saudi mengalami demam tinggi dan akan menjalani pemeriksaan hari ini.

Baca Selengkapnya

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

18 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

18 jam lalu

Kemenkes Minta Jemaah Haji Waspada Virus MERS-CoV, Ini Penularan dan Gejalanya

Kemenkes minta jemaah haji mewaspadai virus MERS-CoV pada musim haji. Berikut gejalanya dan risiko terinfeksi virus ini.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

19 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya