Menurut Duta Besar PBB, Yukio Takasu, Ban Ki-Moon mengumumkan niatnya dalam sebuah rapat singkat kepada Dewan Keamanan soal kunjungannya ke Afrika, Eropa, dan Timur Tengah, serta Asia.
Pengamat Palestina PBB Riyad Mansour mengatakan kepada wartawan bahwa komisi ini akan beranggotakan empat orang dan satu anggota dari sekretariat dan akan diketuai oleh Ian Martin, mantan Presiden Amnesti Internasional yang kini menjabat sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal PBB di Nepal.
“Fakta bahwa Sekretaris Jenderal PBB akan melaporkan kepada dewan adalah indikasi lain bahwa dewan ingin dilaibatkan dalam investigasi kriminal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina, dan properti PBB, serta kriminal terhadap kemanusiaan,” jelas Mansour, yang menambahkan bahwa aksi Ban adalah “langkah benar untuk menginvestigasi kriminal yang dilakukan Israel”.
Ketika komisi menyerahkan hasil laporannya kepad Dewan Keamanan, jelas Mansour, ini akan menjadi tanggung jawab dewan untuk memutuskan apa yang akan dilakukan.
Mansour juga mengatakan bahwa Dewan Hak Asasi Manusia PBB (UNHRC), yang juga telah memutuskan untuk membentuk komisi “dalam posisi final dalam investigasinya dan menginvestigasi dalam lingkup yang luas”.
Pada 12 Januari UNHRC mengadopsi resolusi yang mengutuk operasi militer Israel di Gaza, dan memutuskan menyelesaikan misi pencarian fakta untuk menginvestigasi pelanggaran hak asasi manusia yang menyebabkan terbunuhnya ribuan warga sipil Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak.
Terkait serangan Israel terhadap fasilitas PBB di Gaza, yang dilakukan pada 22 hari agresi militernya, Ban mengatakan “memprotes keras dan marah” kepada pemerintah Yahudi dan menginginkan penjelasan yang rinci.
XINHUA | BAGUS WIJANARKO