Wabah Demam di Korea Utara Terbesar dalam Sejarah

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 14 Mei 2022 17:30 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memimpin rapat Partai Pekerja terkait wabah Covid-19 pada 12 Mei 2022. Korea Utara mengkonfirmasi kematian akibat Covid-19 pertamanya dan mengumumkan lockdown ketat secara nasional. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara melaporkan sebuah wabah demam yang misterius, yang telah menyebabkan kematian dan ada ribuan kasus baru. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menyebut ini adalah suatu epidemik terbesar dalam sejarah negaranya.

Otoritas kesehatan di Korea Utara mengkonfirmasi ada 174.440 kasus baru demam misterius tersebut di seluruh penjuru Korea Utara. Kantor berita KCNA mewartakan pada Jumat, 13 Mei 2022, ada 21 kasus yang berujung kematian atau bertambah 6 orang dibanding sehari sebelumnya.
Saat ini, ada sekitar 288.810 orang yang menjalani karantina atau dalam perawatan.
Dalam sebuah rapat Politburo, Kim menekankan perihal efektivitas lockdown wilayah dan kebijakan pemerintah lokal. Dia pun menyerukan agar otoritasnya lebih teliti dan berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap manfaat karantina secara ilmiah.
"Penyebaran penyakit mematikan di negara kita ini adalah salah satu yang terbesar sejak negara kita didirikan. Ini mirip wabah virus corona yang sangat serius di dunia," kata Kim.
Sejumlah pejabat di Korea Utara mengkonfirmasi ada satu pasien yang positif varian omicron Covid-19 sebelum kondisinya berubah menjadi demam. Korea Utara tidak menghubungkan kasus atau kematian akibat wabah demam ini dengan virus corona yang telah menjadi pandemi global.
Sebelum pasien itu muncul, Korea Utara mengklaim telah menjadi negara yang tidak ada kasus Covid-19. Sebagai tindak pencegahan, Korea Utara menutup semua wilayah perbatasannya.
Sumber : RT.com

Baca juga: Inilah Cara Mengenali Timbangan yang Dicurangi Pedagang

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

37 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

10 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

21 jam lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya