Jerman Optimistis Transisi ke Energi Berkelanjutan Bersama Indonesia

Rabu, 11 Mei 2022 21:48 WIB

Petani memikul Kubis yang baru dipanen melintasi instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) PT Geo Dipa Energi kawasan dataran tinggi Dieng, desa Kepakisan, Batur, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (14/8/2021). PT Geo Dipa mengembangkan proyek pembangunan PLTP secara berkelanjutan guna mendukung tercapainya target pembangunan energi terbarukan, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Negara sekaligus utusan khusus Kementerian Luar Negeri Jerman bidang Aksi Iklim Internasional, Jennifer Morgan, yakin jika negaranya dan Indonesia dapat menangani tantangan global berupa transisi menuju energi yang berkelanjutan. Dengan berjalannya kepemimpinan atas G7 dan G20 secara paralel pada tahun ini, kedua negara mewujudkan usaha ini dalam peningkatan kerja sama bilateral.

"Saya merasakan momentum di sini bagi kita untuk melangkah bersama dan bertindak untuk mengambil alih kepemimpinan politik kita, G7 dan G20 kita. Ini adalah momen bagi kita semua untuk melampaui zona nyaman kita," kata Morgan saat jumpa pers di Rumah Dinas Kedutaan Besar Jerman di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 11 Mei 2022.

Lawatan Morgan ke Indonesia berlangsung selama tiga hari, mulai Senin 9 Mei 2022 kemarin. Dalam beberapa hari, dia bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Lingkungan dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.

Jerman siap memperdalam kolaborasinya dengan Indonesia demi mempercepat aksi, baik dengan memperluas kerja sama di bidang iklim, energi dan lingkungan hidup, maupun, dengan membagikan pengalaman Jerman sendiri dengan transisi energi dan penghentian operasi (phase-out) PLTU batu bara.

Morgan berpendapat, pelajaran utama soal energi terbarukan bagi Jerman adalah dengan memikirkan secara mendalam dan mengerjakan detail implementasinya. Penerapan menjadi bagian yang paling sangat krusial, sebab harus juga bisa mengatasi hambatan birokrasi.

"Ini adalah transformasi yang luar biasa, dan kita perlu memastikan bahwa kita melakukan ini dengan cara yang adil dan terjangkau," kata Morgan.

Sebelumnya, dalam sebuah acara diskusi online bersama Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Senin, Morgan menyarankan agar G20 tetap maju dengan misi iklimnya kendati dihadapkan pada tantangan ketidakpastian global. Diantara tantangan itu adalah dampak invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti diketahui, salah satu isu di G20 adalah komitmen setiap negara pada Kesepakatan Paris (Paris Agreement). Kesepakatan ini menyasar upaya negara di dunia mengatasi segala permasalahan iklim.

"Secara multilateral kita harus tetap mengawasi gol 1.5 derajat dan bekerja dengan mitra lain mendorong agar tercipta kemajuan. Tidak memungkinkan aktor tunggal (Vladimir Putin) menghentikan kita," kata Morgan.

Berita terkait

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

6 jam lalu

Konservasi Indonesia Ajak Swasta Wujudkan Visi BIRU

Konservasi Indonesia (KI), Conservation International (CI), Kura-Kura Bali, dan MAPCLUB meresmikan program BIRU.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

4 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Jelang WWF di Bali

Pertamina siapkan ketersediaan pasokan energi jelang World Water Forum (WWF) ke-10, di Bali, 18 - 25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

5 hari lalu

Strategi Pertamina Menjaga Ketahanan Energi dan Kelestarian Lingkungan

Direktur Utama Pertamina Persero, Nicke Widyawati, paparkan strategi ketahanan energi dan kelestarian lingkungan, saat menjadi panelis dalam sharing session CEO Forum Acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition

Baca Selengkapnya

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

5 hari lalu

Kerja dan Tinggal di Jerman Semakin Mudah dengan Peraturan Baru, Simak Ketentuannya

Berikut peraturan baru untuk mempermudah proses mencari kerja di Jerman bagi warga negara di luar Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

5 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

6 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

8 hari lalu

Diincar Jerman, Penghiliran Nikel Jalan Terus

Pemerintah Jerman masih menginginkan produk nikel mentah Indonesia. Namun pemerintah Indonesia tetap akan jalankan penghiliran industri nikel.

Baca Selengkapnya