Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 10 Mei 2022 16:15 WIB

Mahasiswa dan aktivis berkumpul di luar Komisi Pemilihan untuk memprotes penghitungan tidak resmi pemilihan nasional, menunjukkan kandidat presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr. di jalur untuk memenangkan kursi kepresidenan, di Manila, Filipina, 10 Mei 2022.REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 400 orang, sebagian besar mahasiswa, melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan Presiden, Selasa, 10 Mei 2022.

Anak mendiang Marcos, yang memerintah Filipina dengan tangan besi dan tersangkut kasus korupsi itu, menang telak dalam pemilihan yang digelar Senin kemarin. Ia menyingkirkan pesaing terkuat, Leni Robredo, yang merupakan wakil presiden inkumben.

Indeks saham Filipina turun 3% pada hari Selasa sebelum memangkas kerugian. Penurunan mengikuti ekuitas global yang lebih lemah, meskipun analis mengutip ketidakpastian atas kebijakan apa yang mungkin diikuti Marcos.

"Investor ingin melihat tim ekonominya," kata Jonathan Ravelas, kepala strategi pasar di BDO Unibank di Manila. Mata uang peso, sementara itu, naik 0,4% terhadap dolar.

Banyak di antara jutaan pemilih Robredo marah dengan upaya keluarga penguasa yang dilengserkan gerakan reformasi people power pada 1986 menggunakan penguasaan media sosial untuk membersihkan citra mereka.

Advertising
Advertising

Ribuan penentang Marcos senior yang menjadi korban penganiayaan selama era darurat militer tahun 1972-1981 yang brutal, mencoba mencegah Marcos Jr ikut pilpres, namun gagal.

Keluarga Marcos ini menjadi identik dengan penjarahan, kronisme, dan kehidupan mewah, dengan hilangnya miliaran dolar kekayaan negara.

Keluarga Marcos telah membantah melakukan kesalahan dan banyak pendukungnya, blogger dan influencer media sosial mengatakan akun sejarah terdistorsi.

Komisi Pemilihan Umum (Comelec), yang mengatakan pemilihan presiden relatif damai, pada Selasa juga menguatkan penolakannya terhadap pengaduan yang diajukan oleh berbagai kelompok, termasuk korban darurat militer, yang berusaha untuk mencegah Marcos dari pemilihan presiden berdasarkan kasus penghindaran pajak 1995.

Saat penghitungan suara menunjukkan kemenangan Marcos, Robredo mengatakan kepada para pendukungnya untuk melanjutkan perjuangan mereka demi kebenaran hingga pemilihan berikutnya.

"Butuh waktu untuk membangun struktur kebohongan. Kita punya waktu dan kesempatan untuk melawan dan membongkar ini," katanya.

Ferdinand Marcos Jr memberikan sedikit petunjuk tentang agenda kebijakannya, tetapi secara luas diperkirakan akan mengikuti Presiden Duterte yakni pekerjaan infrastruktur besar, hubungan dekat dengan Cina dan pertumbuhan yang kuat. Gaya kepemimpinan Duterte yang keras membuatnya mendapat dukungan besar.

Reuters

Berita terkait

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

38 menit lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

8 jam lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya