Habitat Asli Bunga Tulip dari Kazakhstan, Begini Ceritanya Sampai Belanda

Reporter

Tempo.co

Senin, 11 April 2022 09:40 WIB

Pengunjung berjalan diantara bunga tulip yang ditanam oleh pasangan Belanda di Cornaredo, Italia, 29 Maret 2017. Lahan berisikan bunga tulip ini merupakan tempat penanaman pertama di Italia. AP/Antonio Calanni

TEMPO.CO, Jakarta - Bunga tulip merupakan bunga yang tumbuh ketika memasuki akhir musim dingin atau awal musim semi. Tak mengherankan, bunga ini merupakan tanda bahwa musim semi telah datang. Bunga tulip memiliki ukuran kecil dengan warna merah cerah yang cantik. Sebagian besar orang ketika mendengar bunga tulip pasti akan berpikir bahwa bunga cantik ini berasal dari Belanda. Namun, sebenarnya Belanda bukanlah asal habitat asli dari bunga tulip ini.

Melansir dari sarahraven.com, sebenarnya bunga tulip memiliki habitat asli berasal dari pegunungan Kazakhstan. Awalnya, bunga tulip adalah bunga liar yang tumbuh di kawasan Asia Tengah, dengan hampir setengah 120 spesies tulip berasal dari kawasan ini. Nama ‘tulip’ diambil dari bahasa Turki yang bermakna ‘sorban’. Penamaan ini tidak bisa terlepas dari sejarah pertama kali bunga tulip dikenal.

Melansir katehillflowers.com.au, bunga tulip pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Turki dan mulai populer ketika zaman Kekaisaran Ottoman. Kala itu Sultan Suleyman Pertama menuntut pembudidayaan bunga untuk fungsi keindahan. Bunga tulip pertama kali ditemukan di Pegunungan Kazakhstan yang kemudian dibawa ke Turki.

Dilansir dari tulipstore.eu, semenjak saat itu, bunga tulip semakin populer, puncaknya pada abd ke-18 ketika memasuki masa ‘Zaman Tulip’ atau ‘Era Tulip. Tulip menjadi sangat populer dan menjadi simbol kekuasaan dan kekayaan. Sultan Ottoman mengenakan tulip di sorbannya. Karena saking miripnya dengan sorban aslinya, bunga ini dinamakan sebagai tulip, yang berasal dari bahasa Persia 'tulipan' bermakna serban.

Sultan Suleyman kerap memberikan bunga tulip sebagai buah tangan untuk tamu-tamu penting kenegaraan, salah satunya kepada bangsawan dari Flanders. Bangsawan ini lalu memberikan bunga itu kepada Carolus Clusius, seorang profesor di Universitas Leiden, yang kala itu adalah penanggung jawab kebun herbal Kaisar Austria.

Advertising
Advertising

Melansir dari funnyhowflowersdothat.co.uk, pada 1553, Carolus pindah ke Belanda. Lalu, Carolus menanam bunga tulip pertama kali tepatnya di kebun miliknya. Namun, beberapa tulip di kebunnya itu dicuri oleh orang kemudian diperjualbelikan. Semenjak saat itu, bunga tulip mengalami penyebaran signifikan di Belanda hingga banyak orang menduga asal mula bunga tulip ini berasal dari negeri kincir angin itu.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Bunga Tulip Istanbul Pulang ke Tukri Setelah 200 Tahun

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

5 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

5 hari lalu

Erdogan: 1.000 Anggota Hamas Dirawat di RS Turki

Erdogan mengatakan lebih dari 1.000 anggota Hamas dirawat di rumah sakit di Turki.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

5 hari lalu

Percobaan Pembunuhan Paus Yohanes Paulus II 43 Tahun Lalu, Misteri Motif Mehmet Ali Agca

Pada 13 Mei 1981, Mehmet Ali Agca menembak Paus Yohanes Paulus II di Lapangan Santo Petrus, Vatikan. Kilas balik peristiwanya.

Baca Selengkapnya

Mantan Menteri Kazakhstan Dihukum 24 Tahun Penjara karena Bunuh Istri

5 hari lalu

Mantan Menteri Kazakhstan Dihukum 24 Tahun Penjara karena Bunuh Istri

Kekerasan dalam rumah tangga telah menjadi isu hangat di Kazakhstan, di mana satu dari enam perempuan pernah mengalaminya.

Baca Selengkapnya

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

6 hari lalu

Profil Chora, Sebuah Gereja Kuno yang Diubah Erdogan Menjadi Masjid

Presiden Erdogan mengubah gereja kuno Chora menjadi masjid, sebuah langkah yang dikritik oleh dunia internasional.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

6 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

7 hari lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

7 hari lalu

AFC Nobatkan Rafael Struick Bintang Masa Depan Usai Piala Asia U-23 2024, Ini Profil Striker Timnas Indonesia

Strikter Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick raih penghargaan Bintang Masa Depan usai Piala Asia U-23. Kalahkan Ali Jasim dari Irak.

Baca Selengkapnya

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

10 hari lalu

Bertemu Pemerintah Belanda, AMAN Kaltim Minta Pastikan Komitmen Lindungi Masyarakat Adat sebelum Investasi di IKN

AMAN Kaltim meminta pemerintah Belanda memastikan komitmen pemerintah Indonesia melindungi masyarakat adat sebelum berinvestasi di proyek IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

11 hari lalu

Mengenal Navarone Foor, Pesepak Bola Belanda Keturunan Indonesia

Pada 2017, Navarone Foor pernah masuk dalam deretan nama incaran untuk naturalisasi

Baca Selengkapnya