Atasi Krisis Ekonomi, India Kirimkan Bantuan Beras Pertama ke Sri Lanka

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 April 2022 15:15 WIB

Warga membakar sebuah bus saat berunjuk rasa di dekat kediaman Presiden Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 31 Maret 2022. Sri Lanka mengumumkan pemadaman listrik 13 jam setiap harinya secara nasional mulai Kamis, 31 Maret 2022. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Jakarta -Pedagang India mengirimkan 40 ribu ton beras ke Sri Lanka dalam bantuan pangan pertama seperti dilansir Reuters pada Sabtu 2 April 2022. Pengiriman bahan pokok dilakukan sebelum festival utama di Sri Lanka.

Beras India akan tersedia sebelum permintaan melonjak untuk festival Tahun Baru pertengahan April di Sri Lanka, kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan sebuah perusahaan perdagangan global.

"Saat ini, hanya India yang bisa mengirimkan beras dengan cepat. Negara lain perlu berminggu-minggu, India dapat mengirimkan dalam beberapa hari," kata dealer.

Pengiriman 40 ribu ton itu merupakan bagian dari 300 ribu ton yang akan dipasok India ke Sri Lanka dalam beberapa bulan ke depan. Pedagang India kemungkinan akan mulai mengirimkan komoditas penting lainnya seperti gula dan gandum dalam beberapa minggu mendatang, kata dealer tersebut.

Negara kepulauan di Samudra Hindia berpenduduk 22 juta orang itu tengah berjuang untuk membayar impor penting. Hal ini terjadi setelah penurunan 70 persen cadangan devisa dalam dua tahun terakhir menyebabkan devaluasi mata uang dan upaya untuk mencari bantuan dari pemberi pinjaman global.

Advertising
Advertising

Bahan bakar terbatas, harga pangan meroket memicu protes massal ketika pemerintah Sri Lanka bersiap untuk pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini di tengah kekhawatiran atas kemampuan negara itu untuk membayar kembali utang luar negeri.

India, pengekspor beras terbesar di dunia, bulan lalu setuju untuk memberikan batas kredit US$1 miliar atau Rp 14 triulin untuk membantu meringankan kekurangan barang-barang penting, termasuk bahan bakar, makanan dan obat-obatan.

Pengiriman beras dapat membantu Sri Lanka menurunkan harga beras, yang meningkat dua kali lipat dalam setahun, dan menambah bahan bakar kerusuhan.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat publik nasional pada Jumat malam menyusul protes keras atas krisis ekonomi terburuk negara itu dalam beberapa dekade.

Dukungan India datang setelah pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh keluarga Rajapaksa, telah menarik Sri Lanka lebih dekat ke China selama dekade terakhir. Hal ini menyebabkan kegelisahan di New Delhi.

Sri Lanka telah menjadi pengimpor beras bersih karena produksinya turun setelah Kolombo melarang semua pupuk kimia pada 2021, sebuah langkah yang kemudian dibalik.

Baca juga: Kerusuhan akibat Krisis Ekonomi Meluas, Sri Lanka Umumkan Status Darurat

SUMBER: REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

3 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

9 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

13 hari lalu

Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.

Baca Selengkapnya

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

13 hari lalu

Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

15 hari lalu

Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.

Baca Selengkapnya