Atasi Krisis Ekonomi, India Kirimkan Bantuan Beras Pertama ke Sri Lanka
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 2 April 2022 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pedagang India mengirimkan 40 ribu ton beras ke Sri Lanka dalam bantuan pangan pertama seperti dilansir Reuters pada Sabtu 2 April 2022. Pengiriman bahan pokok dilakukan sebelum festival utama di Sri Lanka.
Beras India akan tersedia sebelum permintaan melonjak untuk festival Tahun Baru pertengahan April di Sri Lanka, kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan sebuah perusahaan perdagangan global.
"Saat ini, hanya India yang bisa mengirimkan beras dengan cepat. Negara lain perlu berminggu-minggu, India dapat mengirimkan dalam beberapa hari," kata dealer.
Pengiriman 40 ribu ton itu merupakan bagian dari 300 ribu ton yang akan dipasok India ke Sri Lanka dalam beberapa bulan ke depan. Pedagang India kemungkinan akan mulai mengirimkan komoditas penting lainnya seperti gula dan gandum dalam beberapa minggu mendatang, kata dealer tersebut.
Negara kepulauan di Samudra Hindia berpenduduk 22 juta orang itu tengah berjuang untuk membayar impor penting. Hal ini terjadi setelah penurunan 70 persen cadangan devisa dalam dua tahun terakhir menyebabkan devaluasi mata uang dan upaya untuk mencari bantuan dari pemberi pinjaman global.
Bahan bakar terbatas, harga pangan meroket memicu protes massal ketika pemerintah Sri Lanka bersiap untuk pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini di tengah kekhawatiran atas kemampuan negara itu untuk membayar kembali utang luar negeri.
India, pengekspor beras terbesar di dunia, bulan lalu setuju untuk memberikan batas kredit US$1 miliar atau Rp 14 triulin untuk membantu meringankan kekurangan barang-barang penting, termasuk bahan bakar, makanan dan obat-obatan.
Pengiriman beras dapat membantu Sri Lanka menurunkan harga beras, yang meningkat dua kali lipat dalam setahun, dan menambah bahan bakar kerusuhan.
Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat publik nasional pada Jumat malam menyusul protes keras atas krisis ekonomi terburuk negara itu dalam beberapa dekade.
Dukungan India datang setelah pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh keluarga Rajapaksa, telah menarik Sri Lanka lebih dekat ke China selama dekade terakhir. Hal ini menyebabkan kegelisahan di New Delhi.
Sri Lanka telah menjadi pengimpor beras bersih karena produksinya turun setelah Kolombo melarang semua pupuk kimia pada 2021, sebuah langkah yang kemudian dibalik.
Baca juga: Kerusuhan akibat Krisis Ekonomi Meluas, Sri Lanka Umumkan Status Darurat
SUMBER: REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.