Posisi Imran Khan Terjepit, Partai Utama di Koalisi Mengundurkan Diri

Reporter

Tempo.co

Kamis, 31 Maret 2022 14:30 WIB

Imran Khan, kepala Gerakan untuk Keadilan Pakistan, berpidato di depan pendukungnya saat unjuk rasa di Islamabad, Pakistan (11/5). (AP/Anjum Naveed)

TEMPO.CO, Jakarta - Sekutu utama Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dalam koalisi pemerintahan pada Rabu, 30 Maret 2022, mengumumkan pengunduran diri dan bergabung dengan kubu oposisi untuk menggulingkan Khan dari jabatan. Khan kini dibayang-bayangi mosi tidak percaya.

Khan, 69 tahun, mantan atlit kasti, menghadapi setumpuk kritikan di dalam negeri yang mencibir kinerjanya sebagai kepala negara. Salah satunya kritikan menyoroti caranya menangani perekonomian Pakistan yang diselimuti oleh inflasi yang tinggi dan defisit.

Seorang pria menyiapkan berbagai jenis kurma di pasar grosir menjelang bulan suci Ramadan, seiring wabah Covid-19 di Karachi, Pakistan, 11 April 2021. REUTERS/Akhtar Soomro

Advertising
Advertising

Oposisi Pakistan saat ini telah mendorong Khan agar keluar dari kantor Perdana Menteri dengan cara pemungutan suara untuk mosi tidak percaya, yang akan berlangsung pada Kamis, 31 Maret 2022 dan Senin, 4 April 2022. Dukungan dari sekutu-sekutu Khan saat ini sangat dibutuhkan.

Ketua Muttahida Qaumi Movement (MQM), Khalid Maqbool Siddiqui, mengumumkan partainya bergabung dengan blok, yang akan mendongkel Khan. MQM awalnya sekutu Khan di parlemen.

“Saya mengumumkan bahwa kami bersama Anda pada tahap ini,” kata Siddiqui, dalam sebuah konferensi pers, yang didampingi para pemimpin oposisi, Rabu 30 Maret 2022.

Partai Khan tidak punya suara mayoritas di parlemen sehingga sangat bergantung pada dukungan koalisi sekutu. Koalisi terbesar berasal dari MQM, yang bermarkas di wilayah selatan Karachi.

“Kami sudah menyorongkan pengunduran diri kepada Perdana Menteri,” kata Amin ul-Haq, anggota kabinet Khan dari MQM.

Jika Perdana Menteri Khan jadi digulingkan, maka ini akan menciptakan ketidak stabilan di Pakistan. Militer Pakistan memiliki catatan panjang, suka melakukan intervensi dalam politik dan sejauh ini dalam sejarah belum ada Perdana Menteri Pakistan yang rampung menyelesaikan masa jabatannya penuh selama 5 tahun. Pakistan adalah sebuah negara di kawasan Asia selatan, yang diketahui punya senjata nuklir.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Pakistan Tantang Pemimpin India Berdebat di Televisi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

10 jam lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

2 hari lalu

Prabowo Ingatkan Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu, Ganjar: Yang Bekerjasama Saja Bisa Ganggu

Mantan capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto agar pihak yang tak ingin bekerjasama tidak menggangu.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

2 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Buka Peluang Orang dari Luar Surakarta Maju di Pilkada Solo

2 hari lalu

Alasan Gerindra Buka Peluang Orang dari Luar Surakarta Maju di Pilkada Solo

Gerindra mematok syarat calon yang mereka usung bisa melanjutkan target Wali Kota Surakarta saat ini Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

3 hari lalu

Punya Koalisi 400 Ribu Suara Pemilu 2024, PKS Depok Tidak Gentar Dikeroyok Enam Partai

Koalisi yang digalang PKS-Golkar sudah memiliki 400 ribu suara pada Pemilu 2024, di mana PKS sendiri meraih 250 ribu suara.

Baca Selengkapnya

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

3 hari lalu

Soal Penolakan Gelora, PKS Sebut Diterima atau Tidak Urusan Prabowo

Saat ini, PKS dan pihak Prabowo masih terus berkomunikasi dua arah untuk membahas proses yang masih berjalan.

Baca Selengkapnya

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

3 hari lalu

Rencana Kabinet Prabowo, Diskusi Koalisi hingga Timbal Balik Mendapat Dukungan Diberi Jabatan

Partai politik di koalisi berebut pengaruh untuk bisa menempatkan kadernya di kabinet Prabowo

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

3 hari lalu

Alasan Golkar dan PKS Berkoalisi dalam Pilkada 2024 Kota Semarang

Yoyok Sukawi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Semarang ke Partai Demokrat di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

4 hari lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

4 hari lalu

Alasan Golkar Buka Peluang Usung Irjen Ahmad Luthfi pada Pilkada Jateng

Golkar membuka peluang bagi tokoh di luar partai yang ingin maju pada Pilkada Jateng.

Baca Selengkapnya