Kim Jong Un: Kemampuan Nuklir Korea Utara Tak Bisa Dibeli dengan Apa pun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 28 Maret 2022 13:40 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersiap menyaksikan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) di Korea Utara, 24 Maret 2022. Diduga rudal yang dites itu merupakan Hwasong-17 yang merupakan rudal ICBM mobile terbesar di dunia. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara akan terus mengembangkan "kemampuan menyerang hebatnya" dan tidak dapat ditukar atau dijual dengan apa pun, kata Kim Jong Un saat mengunjungi pekerja yang terlibat uji coba rudal terbesar di negara itu.

Kim bertemu dengan pejabat, ilmuwan, teknisi dan pekerja yang berkontribusi pada peluncuran rudal pada hari Kamis, 24 Maret 2022, yang menurut Korea Utara adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) terbesarnya, demikian dilaporkan kantor berita negara KCNA, Senin, 28 Maret 2022.

"Hanya ketika seseorang dilengkapi dengan kemampuan menyerang yang tangguh, kekuatan militer yang luar biasa yang tidak dapat dihentikan oleh siapa pun, seseorang dapat mencegah perang, menjamin keamanan negara, menahan dan mengendalikan semua ancaman dan pemerasan oleh imperialis," kata Kim.

Kim mengatakan ICBM baru itu untuk membantu mencegah setiap gerakan militer oleh Amerika Serikat, yang secara teknis tetap berperang dengan Korea Utara setelah Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata daripada perjanjian damai.

Washington telah berusaha untuk menekan Pyongyang agar menyerahkan atau mengurangi senjata nuklir dan ICBM-nya, yang mungkin dapat menyerang Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Namun Kim mengatakan pasukan bela dirinya "tidak dapat ditukar atau dibeli dengan apa pun" dan akan dipertahankan tanpa kebimbangan sedikit pun meskipun ada cobaan dan kesulitan yang keras.

Korea Utara akan terus membangun "kekuatan strategis yang lebih sempurna dan lebih kuat," kata Kim, mengacu pada kekuatan nuklir negara itu.

Amerika Serikat akan mendorong sanksi PBB terhadap Korea Utara diperkuat atas "provokasi yang semakin berbahaya," tetapi Cina dan Rusia mengisyaratkan menolak dan sebaliknya berpendapat agar sanksi tersebut dilonggarkan.

Korea Utara mengatakan rudal yang diluncurkan adalah Hwasong-17. Jepang dan Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa data penerbangan menunjukkan rudal itu terbang lebih tinggi dan lebih lama daripada tes Korea Utara sebelumnya.

Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan pada hari Minggu bahwa pejabat intelijen di Seoul dan Washington menyatakan yang diuji-coba Korea Utara adalah ICBM Hwasong-15 yang lebih tua dan sedikit lebih kecil.

Reuters

Berita terkait

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

6 jam lalu

Rekap Hasil Thailand Open 2024: Tuan Rumah Juara Umum dengan 2 Gelar, Wakil Indonesia Jadi Runner-up

Tuan rumah jadi juara umum dengan dua gelar di Thailand Open 2024, tiga gelar lainnya diraih Cina, India, dan Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

18 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

19 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

20 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

1 hari lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

2 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

2 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

2 hari lalu

Adik Kim Jong Un Pastikan Tak ada Transfer Senjata dengan Rusia

Kim Yo Jong adik Kim Jong Un menyangkal tuduhan Amerika Serikat dan Korea Selatan kalau senjata Korea Utara digunakan dalam perang Ukraina

Baca Selengkapnya