Kasus Corona Naik Lagi, Warga Hong Kong Panik dan Borong Makanan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 4 Maret 2022 19:47 WIB

Pelanggan mengenakan masker wajah saat melintasi rak bahan makanan yang kosong di supermarket, menjelang pengujian COVID-19 massal, di Hong Kong, Cina 4 Maret 2022. REUTERS/Tyrone Siu

TEMPO.CO, Jakarta - Dua ritel raksasa Hong Kong mulai menjatah beberapa makanan dan obat-obatan pada Jumat, 4 Maret 2022. Penjatahan dilakukan karena masyarakat panik dan memborong makanan sepekan terakhir karena khawatir pemerintah setempat akan kembali melakukan penguncian wilayah di tengah lonjakan Covid-19.

Otoritas kesehatan Hong Kong melaporkan 52.523 kasus COVID-19 baru pada Jumat dan 136 kematian. Angka ini melonjak berkali lipat dibandingkan awal Februari yang hanya 100 kasus infeksi per hari dan tiga bulan berturut-turut sebelum akhir Desember nol kasus.

Hari ini adalah hari ketiga jumlah kasus mencapai 50.000. Penyebaran virus Covid telah membuat tenaga kesehatan dibatasi begitu pula petugas transportasi umum, operator mal, supermarket dan apotek.

Jaringan supermarket ParknShop mengumumkan pelanggan hanya diizinkan membeli lima item untuk kebutuhan pokok seperti nasi, makanan kaleng, dan kertas toilet. Sementara apotek Watsons memberikan batasan yang sama pada obat-obatan untuk nyeri, demam, dan pilek.

"Berlaku hari ini, ParKnShoP dan Watsons Hong Kong akan memberlakukan pembatasan pembelian produk dan obat-obatan tertentu di semua toko," kata Watsons dalam sebuah pernyataan.

Advertising
Advertising

ParknShop dan Watsons adalah unit dari konglomerat yang terdaftar di Hong Kong. Pada Rabu, ParknShop mengumumkan jam buka yang lebih pendek. Beberapa dari 200 cabang ParknShop tutup pada pukul 3 sore. Banyak toko di Hong Kong juga yang kekurangan daging dan sayuran segar dan beku dalam beberapa hari terakhir.

Pejabat Hong Kong berulang kali memperingatkan warganya agar tidak memborong makanan. Pemerintah menegaskan bahwa stok mencukupi.

Saat ini masyarakat bingung dengan beredarnya pesan bahwa penguncian wilayah akan kembali dilakukan. Namun Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengatakan pemerintahnya tidak berencana mengunci total 7,4 juta penduduk kota itu. Pemerintah akan mengumumkan rencana rincian setelah selesai dibuat.

Lonjakan kasus dan ketakutan akan penguncian telah memicu orang-orang meninggalkan Hong Kong. Pemerintah mencatat jumlah orang yang keluar dari Hong Kong pada Februari lebih dari 71 ribu orang terbesar sejak awal pandemi. Pada Desember lalu, jumlah orang yang pergi dari Hong Kong hanya 16.879 orang.

Hong Kong telah melaporkan sekitar 400.000 kasus COVID-19 sejak awal pandemi pada akhir 2019 dengan 1.500 kematian. Angka itu jauh lebih sedikit dibandingkan kota-kota di dunia lainnya.

Baca: Restoran Ukraina di Hong Kong Kumpulkan Bantuan untuk Korban Invasi Rusia

REUTERS

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

3 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

3 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

4 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

4 hari lalu

Makau Kedatangan 8,8 Juta Wisatawan pada Kuartal Pertama 2024, Indonesia Penyumbang Keempat

Sejak dibuka kembali untuk wisatawan asing, Makau kedatangan 28,2 wisatawan internasional pada 2023.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

9 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

9 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

10 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

10 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya