Amerika Serikat Akan Investigasi Dampak TikTok terhadap Kesehatan Mental
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 3 Maret 2022 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak delapan negara bagian di Amerika Serikat pada Rabu, 2 Maret 2022, mengumumkan telah meluncurkan sebuah upaya pembuktian secara nasional apakah aplikasi video TikTok bisa melukai secara fisik dan mental kelompok usia muda. Diantara negara yang ikut melakukan upaya pembuktian ini adalah California dan Massachusetts.
Upaya pembuktian ini juga akan melihat apakah perusahaan pemilik TikTok ikut berperan dalam melanggengkan kerusakan tersebut (mental dan fisik).
“Investigasi fokus pada sejumlah hal, pada metode dan teknik yang digunakan TikTok untuk mendorong agar lebih banyak anak-anak muda menggunakannya (aplikasi TikTok), diantaranya menambah durasi waktu pada platform mereka dan frekuensi keterlibatan dengan platform,” kata Jaksa Agung Massachusetts Maura Healey.
TikTok adalah milik perusahaan asal Cina, ByteDance. Dalam pernyataanya, ByteDance mengatakan mereka fokus pada keamanan para pengguna usia muda dan membatasi fitur mereka berdasarkan umur.
“Kami menunggu informasi yang akan diberikan terkait keamanan dan perlindungan privacy untuk pengguna remaja,” demikian pernyataan ByteDance.
Sebelumnya pada awal Februari 2022, ByteDance mengungkap pihaknya sedang mencari cara untuk menilai dan membatasi konten berdasarkan usia demi mencegah adanya konten dewasa dijangkau oleh remaja menggunakan aplikasi short video.
Selain TikTok, Jaksa Healey sudah melakukan upaya pembuktian apakah Meta Platforms Inc mengawasi dengan ketat dampak potensi dari layanan Instagram terhadap kesehatan mental dan keamanan online para pengguna remajanya. Selain Instagram, Meta Platforms Inc juga merupakan induk perusahaan Facebook.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rayakan Kebebasannya, Angelina Sondakh Joget TikTok dengan Mudjie Massaid
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu