Vaksin COVID-19 Tembus 10 Miliar Dosis, Tapi 3 Miliar Penduduk Belum Divaksin

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 Januari 2022 14:47 WIB

Seorang peneliti bekerja di laboratorium yang dijalankan oleh Moderna Inc pada 16 November 2020. Tahun depan Moderna akan mengedarkan secara global sebanyak 500 juta hingga 1 miliar dosis vaksin Covid-19. Moderna Inc/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta -Lebih dari sepuluh miliar dosis vaksin COVID-19 kini telah diberikan secara global, mewakili tonggak sejarah baru dalam perang melawan pandemi yang berlangsung sejak 2020. Hal ini berdasar laporan Our World in Data.

Namun demikian, pencapaian tersebut tetap memiliki kekurangan.

Negara-negara kaya merupakan mayoritas penerima vaksin, sementara negara-negara miskin tertinggal. Di negara-negara kaya, 77 persen orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin COVID-19, sementara hanya 9,8 persen orang di negara-negara berpenghasilan rendah telah menerima dosis vaksin pertama.

Setidaknya 3 miliar penduduk dunia belum memperoleh vaksin COVID-19 sama sekali. Tapi, beberapa negara-negara kaya sudah memberikan vaksin booster atau dosis ketiga. Israel malah mulai menawarkan dosis keempat.

"Sepuluh miliar dosis adalah kemenangan sains, tetapi kegagalan total solidaritas global," kata Madhukar Pai, seorang profesor epidemiologi dari Universitas McGill, Kanada.

Advertising
Advertising

Pai mencontohkan, AS telah memberikan lima kali lebih banyak vaksin - sekitar 85 juta - dari jumlah total dosis yang diberikan di seluruh Nigeria, negara terpadat di Afrika.

Akibatnya, jika sebagian besar wilayah dunia belum divaksinasi COVID-19, akan memungkinkan munculnya varian baru, dan varian baru dapat resisten terhadap vaksin yang sudah ada.

Terlepas dari inisiatif berbagi global Badan Kesehatan Dunia (WHO) yaitu Covax, kesenjangan tetap ada. Setidaknya sebagian karena negara-negara kaya belum setuju untuk mengabaikan pembatasan IP, atau menekan perusahaan obat untuk berbagi teknologi mereka sehingga negara-negara miskin dapat memproduksi dosis secara lokal.

"Kami telah belajar melalui pandemi ini bahwa amal tidak berfungsi dalam kesehatan global, dan amal tidak sama dengan keadilan," tambah Pai. "Dan itulah yang dicari oleh negara-negara - pendekatan yang adil untuk dapat menyelamatkan diri mereka sendiri."

Para peneliti di Duke University, Amerika Serikat memperkirakan bahwa dunia membutuhkan setidaknya 11 miliar dosis untuk sepenuhnya menginokulasi 70 persen populasinya yang berjumlah sekitar 7 miliar.

“Ini akan menjadi kunci bahwa orang-orang di semua negara – tidak hanya di negara kaya – menerima perlindungan yang diperlukan melalui vaksin COVID-19,” tulis tim World in Data.

Baca juga: Lambatnya Vaksinasi Covid-19 Global Bisa Gagalkan Pemulihan dari Pandemi Corona

SUMBER: THE WEEK

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya