Terpapar Covid-19, 2,000 Hamster di Hong Kong Dimusnahkan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 18 Januari 2022 19:50 WIB

Seekor Hamster sedang minum air di sebuah kandangnya yang berada di Pet Kafe di Hanoi, Vietnam, (1/4). REUTERS/Kham

TEMPO.CO, Jakarta - Hong Kong memerintahkan pemusnahan 2.000 hamster dan memperingatkan pemilik hewan tidak mencium peliharaan

Merebaknya kasus varian Delta pada pekerja pet shop mendorong tes pada ratusan hewan, dengan 11 hamster positif.

Tindakan keras terhadap hewan pengerat ini dilakukan ketika sebagian besar dunia beralih untuk hidup dengan penyakit tersebut.

Menteri Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan menekankan bahwa tidak ada bukti hewan domestik dapat menginfeksi manusia, tetapi pihak berwenang tetap bertindak hati-hati untuk melarang impor dan penjualan hewan pengerat.

"Pemilik hewan peliharaan harus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah menyentuh hewan, menangani makanan atau barang lainnya, dan menghindari mencium hewan," kata direktur Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada wartawan, Selasa, 18 Januari 2022.

Advertising
Advertising

Banyak toko hewan peliharaan di Hong Kong tutup, termasuk toko di distrik Causeway Bay yang ramai di kota itu. Pria dengan alat pelindung terlihat memasuki toko sementara mobil polisi dan biro pertanian diparkir di luar.

Jaringan toko hewan Little Boss mengumumkan penutupan beberapa cabang untuk disinfeksi.

Hamster Hong Kong bukan satu-satunya hewan yang terinfeksi selama dua tahun pandemi. Ada kasus pada anjing dan kucing juga, meskipun para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti hewan memainkan peran utama dalam penularan manusia.

Hong Kong telah mengumpulkan sampel dari hewan peliharaan lain termasuk kelinci dan chinchilla, tetapi hanya hamster yang dinyatakan positif. Semuanya diimpor dari Belanda, menurut penyiar televisi RTHK.

Leung mengatakan sekitar 2.000 hamster di 34 toko hewan peliharaan dan fasilitas penyimpanan akan "ditempatkan secara manusiawi" karena tidak mungkin untuk mengkarantina dan mengamati setiap hamster. Siapa pun yang membeli hamster setelah 22 Desember 2021 harus menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk dimusnahkan dan tidak meninggalkannya di jalanan.

Sebuah hotline untuk pertanyaan tentang hamster sedang disiapkan, sementara sekitar 150 pelanggan toko hewan peliharaan dikirim ke karantina, kata para pejabat.

September lalu, tiga kucing peliharaan yang dites positif terkena virus corona ditempatkan di kota Harbin di China, menimbulkan reaksi media sosial.

Denmark juga memusnahkan jutaan cerpelai pada 2020 untuk mengekang mutasi Covid-19. Dan beberapa wilayah Rusia telah menginokulasi hewan terhadap Covid-19.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

16 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

20 jam lalu

69 Tahun Chow Yun Fat, si "Dewa Judi" yang Selalu Klimis

Aktor Chow Yun Fat akan berulang tahun ke 69 pada 18 Mei 2024. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

6 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

8 hari lalu

Belgia, Denmark, dan Spanyol Sambut Resolusi Keanggotaan Palestina di PBB

Belgia, Denmark, dan Spanyol menyambut pengesahan resolusi PBB soal penilaian kembali upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

10 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya