Penjualan Lotere Meningkat di Amerika

Reporter

Editor

Senin, 12 Januari 2009 12:41 WIB

TEMPO Interaktif, Nashville, Tennessee: Sedikitnya lebih dari setengah negara bagian di Amerika Serikat yang memiliki izin mengeluarkan kupon lotere mengalami lonjakan penjualan selama enam bulan belakangan ini.

Beberapa pakar mengatakan, kondisi keuangan yang semakin tak aman menyebabkan orang memilih resiko dengan mempertaruhkan uangnya lebih besar dari biasanya yang berkisar US$ 1 (Rp 11 ribu) sampai US$ 5 (Rp 55 ribu) dengan harapan mendapat durian runtuh berupa segepok fulus dengan hanya menggosok selembar kupon.

"Sesekali seseorang akan menang dan saya berharap sayalah orangnya," kata Albert Atwood dari Nashville, yang menghabiskan US$ 100 (Rp 1,1 juta) per minggu dengan membeli Pick 5 dan Lotto Plus, dua kupon lotere gosok yang terkenal. "Saya membayangkan seandainya uang itu lebih baik ditabung saja, namun semua orang punya mimpi."

Didorong oleh para pembeli lotere reguler seperti Atwood dan pertumbuhan para pembeli lotere yang terus meningkat, 25 dari 42 negara bagian yang memiliki izin lotere dan bentuk permainan lainnya, juga mengalami kenaikan penjualan sejak Juli. Demikian menurut Scientific Games, salah satu perusahaan pembuat kupon lotere gosok itu.

Di Negara Bagian Washington, D.C. misalnya. Di ibukota negara Abang Sam itu penjualan lotere eceran mencapai rekor baru dengan US$ 45 juta atau Rp 495 miliar pada tahun fiskal 2008, yang berarti meningkat sebelas persen ketimbang tahun sebelumnya.

Sementara itu, di Tennessee, penjualan eceran meningkat US$ 8 juta atau Rp 88 miliar selama kwartal pertama yang berakhir pada Oktober. Ada pun penjualan kupon lotere di Massachusetts membukukan rekor baru menjadi US$ 4,7 miliar atau Rp 50 triliun selama tahun fiskla terakhir, atau naik dari US$ 4,4 miliar atau Rp 48 tirliun ketimbang tahun sebelumnya.

Menurut riset yang digelar The Rockefeller menemukan, total penjualan lotere di seluruh Amerika mengalami lonjakan drastis sejak 1992 menjadi US$ 17,4 miliar pada 2007. Pendapatan lotere paling banyak, menurut laporan tersebut, saat terjadi resesi pada 2001.

AP | BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

11 Mei 2023

Indonesia Tak Perlu Khawatir Resesi Ekonomi Global

Anton menyarankan untuk memperkuat kekuatan domestik perekonomian Indonesia di antaranya dengan mengoptimalkan konsumsi rumah tangga sebagai motor penggerak utama perekonomian.

Baca Selengkapnya

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

5 September 2019

Jurus Jokowi Antisipasi Ancaman Resesi Global

Pemerintah mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang dikhawatirkan memicu potensi resesi semakin besar.

Baca Selengkapnya

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

21 Agustus 2019

Trump Mau Potong Pajak Penghasilan Cegah Resesi Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengatakan mulai mempertimbangkan untuk memotong pajak penghasilan untuk menghindari resesi Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

23 Januari 2017

Donald Trump Didemo, Obama Sedang Apa?  

Jajak pendapat terbaru menunjukkan hanya 40 persen orang Amerika yang menyetujui Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

30 Januari 2014

Stimulus AS Dipangkas, Ekonomi Global Sehat  

"Tanpa stimulus moneter, pertumbuhan ekonomi global tentu lebih berarti."

Baca Selengkapnya

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

30 Januari 2014

The Fed Pangkas Stimulus Jadi US$ 65 Miliar  

Dana stimulus US$ 65 miliar per bulan mulai berlaku pada Februari 2014.

Baca Selengkapnya

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

19 Desember 2013

Fed Kurangi Stimulus, IHSG Menghijau  

Setelah kepastian pencabutan stimulus moneter AS, IHSG di Bursa Efek Indonesia segera menghijau pada Kamis, 19 Desember 2013.

Baca Selengkapnya

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

19 Desember 2013

Hatta: Tapering Off Pasti Lemahkan Rupiah

"Memang kalau tapering off itu biasanya dolar menguat, akibatnya mata uang-mata uang regional melemah, termasuk rupiah."

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

18 Desember 2013

Jelang Pengumuman The Fed, Wall Street Loyo  

"Investor pada dasarnya duduk di tangan-tangan mereka."

Baca Selengkapnya

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

18 Oktober 2013

Shutdown AS Berakhir, Bank Indonesia Senang  

Jika dibiarkan berlarut diyakini dapat memberikan dampak kepada ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya