Hasil Uji Klinis Mengecewakan, Prancis Tak Jadi Beli Obat Covid-19

Reporter

Tempo.co

Kamis, 23 Desember 2021 12:00 WIB

Logo Merck terlihat di gerbang kampus Merck & Co di Rahway, New Jersey, AS, 12 Juli 2018. [REUTERS/Brendan McDermid]

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Prancis pada Rabu, 22 Desember 2021, memutuskan membatalkan pembelian obat antiviral Covid-19 dari Merck & Co menyusul hasil uji coba yang mengecewakan. Setelah pembatalan ini, Prancis berharap bisa menerima obat yang lebih bersaing dari Pfizer sebelum akhir Januari 2022.

Prancis telah menjadi negara pertama yang secara terbuka membatalkan pembelian obat perawatan bagi pasien Covid-19 dari Merck. Sebelumnya data yang dipublikasi pada akhir November 2021 mengungkap obat antiviral buatan Merck tersebut kurang efektif dari yang diperkirakan.

Sejumlah orang mengenakan masker pelindung, berjalan di alun-alun Trocadero dekat Menara Eiffel di Paris di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, 6 Desember 2021. REUTERS/Gonzalo Fuentes

Advertising
Advertising

Obat antiviral tersebut juga kurang efektif dalam mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit dan kematian akibat Covid-19. Data itu diperoleh dari hasil uji klinis pada individu – individu yang berisiko tertular Covid-19.

“Hasil studi terakhir kurang begitu bagus,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran.

Prancis sebelumnya telah membeli sekitar 50 ribu dosis obat molnupiravir, yang dikembangkan oleh Merck dan Ridgeback Biotherapeutics.

Sedangkan Juru bicara Merck mengatakan rencana Prancis tidak jadi membeli obat antiviral Covid-19 terjadi setelah otoritas kesehatan Prancis menolak memberikan pengesahan pada obat tersebut pada awal bulan ini. Merck akan terus bekerja sama dengan European Medicines Association (EMA) untuk mengevaluasi obat tersebut.

Merck juga telah mencapai kesepakatan untuk mensuplai atau menjual obat antiviral pada lebih dari 30 negara di dunia. Saat ini, Merck telah mengirimkan obat tersebut pada 12 negara.

Sejauh ini, imunisasi vaksin virus corona masih menjadi senjata utama dalam melawan Covid-19 bagi sejumlah negara. Ada harapan eksperimen pil yang dilakukan Merck dan Pfizer bisa membawa perubahan dalam upaya mengurangi jumlah pasien Covid-19 yang meninggal atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang punya komorbid (penyakit bawaan).

Sumber: Reuters

Baca juga: Luhut Cerita Perjalanan Pfizer dan Merck Sampai Akhirnya Mau Investasi di RI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

17 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

22 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya