TEMPO.CO, Jakarta - Penulis novel Wuhan Diary, Fang Fang, dihapus dari daftar nama anggota Kongres Nasional ke-10 Dewan Penulis Cina (CWA). Buku yang ia tulis itu berisi tentang kehidupan warga Wuhan ketika lockdown penuh pada awal 2020.
Mantan Wakil Ketua CWA Zhang Kangkang, yang selama ini membela Fang, juga dihapus dari daftar nama tersebut, demikian dilaporkan media Cina, seperti dikutip Antara, Sabtu, 18 Desember 2021.
Padahal, kedua nama itu tercantum pada Kongres Nasional ke-9 CWA 2018 sebagaimana tertulis di laman chinawriter.com.
Hilangnya nama Fang dari daftar anggota kongres tersebut diduga karena Wuhan Diary yang menceritakan kehidupan masyarakat Wuhan selama penguncian total pada awal 2020, dianggap bias dan mengandung rumor serta kritikan terhadap otoritas setempat.
Saatlockdown, Fang membuat tulisan "Wuhan Diary" pada Januari-Maret 2020. Tulisannya berkisah tentang apa yang dilihat dan didengar untuk merefleksikan pengalamannya.
Karya sastra penulis perempuan berusia 65 tahun tersebut mendapatkan sambutan luar biasa dari publik Cina, termasuk media setempat.
Namun, publik menjadi marah saat tulisan yang terbagi dalam 60 bagian itu akan dipublikasikan dalam berbagai versi bahasa di luar negeri karena dianggap sama saja memberikan pedang kepada pasukan anti-Cina, demikian dilaporkan Global Times, media milik pemerintah.
Zhang, yang pernah tercatat sebagai anggota Komite Nasional Majelis Penasihat Politik Rakyat Cina, telah beberapa kali membela Fang di depan publik.
Beberapa warganet Cina menuduh Zhang sebagai pengkhianat yang bahkan lebih buruk daripada Fang.
Dalam sambutan pembukaan Kongres Nasional ke-11 Federasi Sastera dan Lingkaran Seni China (CFLAC) dan Kongres Nasional ke-10 CWA, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan bahwa para penulis dan seniman seharusnya tidak menjadi budak pasar, namun seharusnya memperkuat budaya dan berkontribusi dalam mewujudkan pembaharuan nasional Cina.