Amerika Izinkan Anak Tetap ke Sekolah di Tengah Penyebaran Omicron

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 18 Desember 2021 15:00 WIB

Warga berjemur di Central Park di tengah wabah virus Corona di New York, AS, 6 April 2020. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat atau CDC mempublikasi panduan yang memungkinkan anak-anak, yang belum disuntik vaksin virus corona atau sudah sembuh dari Covid-19, tetap bisa berangkat ke sekolah tatap muka.

“Jika anak-anak memenuhi kriteria khusus dan hasilnya negatif Covid-19, mereka boleh tetap ke sekolah tatap muka, ketimbang mengkarantina diri di rumah,” kata Kepala CDC Rochelle Walensky, Jumat, 17 Desember 2021.

Pemandangan di jalan 34th Street dan 11 ave, kota New York, Amerika Serikat, 21 Maret 2020.[New York Post/Daniel William McKnight]

Advertising
Advertising

Sejumlah negara bagian di Amerika Serikat menyarankan sekolah – sekolah agar menggunakan strategi ‘test-to-stay’ agar membuat murid-murid tetap berada di dalam kelas.

Menurut Walensky, sekolah – sekolah di Amerika Serikat harus menerapkan strategi ‘test-to-stay’. Saat ini, sudah cukup banyak sekolah yang memenuhi standar tersebut.

Arahan baru itu diterbitkan di tengah penyebaran omicron, varian baru Covid-19. Ada lebih dari 39 negara bagian dan 75 negara di dunia yang sudah melaporkan temuan omicron. Varian omicron diduga lebih mudah menyebar dan bisa menulari orang-orang yang sunti dua dosis vaksin virus corona.

“Kami memprediksi omicron akan mulai dominan di Amerika Serikat, seperti yang juga di negara lain, dalam beberapa pekan ke depan,” kata Walensky.

Sejumlah data mengungkap, varian Covid-19 omicron tidak memperburuk kondisi pasien Covid-19 dibanding varian baru Covid-19 lainnya. Namun ahli penyakit menular di Amerika Serikat, Anthony Fauci, mengatakan tingkat keparahan dari varian baru omicron masih belum diketahui.

Fauci mengatakan suntik dosis ketiga vaksin virus corona saat ini sudah disahkan untuk meningkatkan perlindungan terhadap omicron. Masih belum diputuskan apakah Pemerintah Amerika Serikat akan mendorong masyarakat agar mendapatkan suntik dosis penguat vaksin virus corona lebih cepat dari enam bulan sejak suntik dosis kedua.

Sumber: Reuters

Baca juga: Kasus Covid-19 di Spanyol Naik

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

11 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

12 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

4 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya