27 Migran Tewas Saat Coba Menyeberang, Prancis dan Inggris Saling Menyalahkan

Reporter

Tempo.co

Jumat, 26 November 2021 12:58 WIB

Warga Muslim Tatar Polandia menghadiri pemakaman pengungsi Yaman, Mustafa Mohammed Murshed Al-Raimi, di desa Bohoniki dekat Sokolka, Polandia, 21 November 2021. Warga Tatar telah mengirimkan bantuan pakaian dan makanan untuk para migran dan tentara Polandia di perbatasan. REUTERS/Marko Djurica

TEMPO.CO, Jakarta - Inggris dan Prancis saling menyalahkan atas tewasnya 27 migran yang tenggelam saat menyeberang Selat Inggris pada Rabu lalu. Kapal yang berangkat dari Dunkirk timur Calais ini membawa sekitar 50 orang.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Prancis bersalah dalam kasus tersebut. Namun hal itu dibantah Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald yang menuduh Inggris memiliki manajemen imigrasi buruk.

Presiden Emmanuel Macron membela tindakan Paris. Ia menegaskan bahwa Prancis hanyalah negara transit bagi sebagian besar migran di negaranya. Ia menegaskan bahwa perlu peningkatan kerja sama Eropa untuk mengatasi imigrasi ilegal.

"Saya akan mengatakan dengan sangat jelas bahwa pasukan keamanan kami dimobilisasi siang dan malam," kata Macron selama kunjungan ke ibukota Kroasia Zagreb. Macron menjanjikan pasukan Prancis akan dimobilisasi maksimum dengan pasukan cadangan dan drone untuk mengawasi pantai.

"Di atas semua itu, kita perlu secara serius memperkuat kerja sama dengan Belgia, Belanda, Inggris, dan Komisi Eropa," ujarnya.

Advertising
Advertising

Perjalanan berisiko terpaksa ditempuh para migran dari Afghanistan, Irak dan negara lain yang ingin lari dari kemiskinan maupun politik di negaranya. Menurut pejabat Prancis, seorang penyelundup ditangkap semalam setelah membeli sampan di Jerman. Banyak pula yang menyeberang melalui Belgia sebelum mencapai pantai utara Prancis, dalam perjalanan ke Inggris.

Prancis akan mengundang menteri dalam negeri dari Belgia, Belanda, Jerman dan Inggris, serta Komisi Eropa. Pertemuan bersama akan dilakukan pada hari Minggu di Calais, menurut kantor perdana menteri Prancis.

Hubungan Inggris dan Prancis tegang karena saling tuding siapa yang harus bertanggung jawab atas insiden tersebut. Kedua negara telah berjanji untuk bekerja sama mencari solusi.

"Kami mengalami kesulitan membujuk beberapa mitra terutama Prancis, melakukan hal-hal yang pantas untuk situasi ini," kata Johnson.

Inggris mengulangi tawaran mengadakan patroli gabungan dengan Prancis di lepas pantai Prancis dekat Calais, tempat para migran turun ke perairan. Paris sebelumnya menolak seruan tersebut. Belum jelas benar apakah negara itu akan berubah pikiran lima bulan sebelum pemilihan presiden.

Baca: Boris Johnson Kaget 27 Migran Tewas Tenggelam

REUTERS

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

2 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

5 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya