Bom Mobil Al Shabaab Serang Pasukan PBB di Somalia, 8 Tewas

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 25 November 2021 21:17 WIB

Seorang anggota kepolisian melihat bangunan sekolah yang hancur akibat terkena ledakan bom besar di distrik Hodan, Mogadishu, Somalia, 25 November 2021. REUTERS/Feisal Omar

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya delapan orang tewas ketika kelompok militan melancarkan serangan bunuh diri terhadap konvoi keamanan PBB di Mogadishu, Somalia menggunakan kendaraan yang sarat dengan bahan peledak, Kamis, 25 November 2021.

Kelompok al Shabaab mengaku bertanggung jawab atas ledakan besar yang mengguncang Modadishu dan melukai sedikitnya 23 orang, termasuk siswa sekolah. Asap membumbung tinggi di atas kota. Tembakan bergema di sekitar tempat kejadian, kata saksi mata.

Tidak segera jelas apakah ada personel PBB termasuk di antara mereka yang tewas atau terluka dalam ledakan besar, yang menargetkan konvoi PBB saat melintas di dekat lokasi sebuah sekolah.

Pejabat PBB tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Kami menghitung delapan orang tewas dan 17 lainnya termasuk 13 pelajar terluka," kata juru bicara kepolisian Abdifatah Aden Hassan kepada wartawan. Dia mengatakan seorang pembom bunuh diri di sebuah SUV yang penuh dengan bahan peledak telah menargetkan konvoi keamanan PBB.

Advertising
Advertising

Layanan Ambulans Aamin mengevakuasi sedikitnya 23 orang yang terluka dalam ledakan itu, kata Abdikadir Abdirahman, direktur layanan tersebut, kepada Reuters.

Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al Shabaab, membenarkan bahwa operasi kelompok militan telah melakukan serangan dan mengatakan mereka menargetkan konvoi PBB.
Ledakan di dekat persimpangan K4 di jantung kota Mogadishu begitu besar sehingga dinding sekolah dasar dan menengah Mucassar di dekatnya runtuh. Mobil-mobil hancur dalam ledakan itu.

"Kami terguncang oleh tekanan ledakan, kemudian menjadi tuli oleh tembakan yang mengikutinya," kata Mohamed Hussein, seorang perawat di Rumah Sakit Osman di dekat lokasi serangan. Dia sempat tertimpa puing-puing langit-langit yang runtuh.

"Dinding rumah sakit kami runtuh. Di seberang kami ada sekolah yang juga runtuh. Saya tidak tahu berapa banyak yang meninggal," katanya.

Al Shabaab telah memerangi pemerintah Somalia selama bertahun-tahun, berusaha untuk mengambil alih kekuasaan dan memaksakan interpretasi yang ketat terhadap hukum syariah Islam.

Kelompok ini sering melakukan pemboman dan serangan senjata di Somalia dan di tempat lain dalam perang melawan militer Somalia dan pasukan AMISOM yang dimandatkan Uni Afrika untuk membantu melindungi pemerintah.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

3 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

3 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

5 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya