Sosok Greta Thunberg, Anak Muda Pimpin Unjuk Rasa di KTT Iklim COP26

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 6 November 2021 19:10 WIB

Aktivis lingkungan Greta Thunberg berbicara dalam march Fridays for Future saat berlangsungnya UN Climate Change Conference (COP26), di Glasgow, Skotlandia, 5 November 2021. REUTERS/Hannah McKay

TEMPO.CO, Jakarta – Baru-baru ini, Greta Thunberg, aktivis lingkungan dunia, mengkritik para pemimpin dunia dengan menyebut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) COP26 sebagai sebuah kegagalan. Aksi protes ini Greta disampaikan pada Jumat, 5 November 2021 lalu bersama para aktivis muda melalui demo besar-besaran di Glasglow, Skotlandia.

Kesempatan ini bukanlah kali pertama aktivis lingkungan Greta memimpin aksi protes terkait dengan kebijakan para pemimpin negara yang cenderung abai akan permasalahan iklim di dunia.

Nama Greta Thunberg dikenal oleh publik sebagai aktivis muda terkait iklim asal Swedia sejak 2018. Sosoknya menarik perhatian publik dunia pasca aksi ‘pemogokan sekolah untuk iklim’ di depan Parlemen Swedia ketika berumur 15 tahun. Tindakan Greta pun viral di media sosial dan menuai perhatian besar publik dunia.

Dirinya menuntut pemerintah agar memenuhi target emisi karbon. Sebab, sikap pemerintah yang abai akan permasalahan iklim mengancam masa depan generasi muda seusia dirinya. Kampanye kecil yang dilakukannya lalu menginspirasi jutaan anak muda di seluruh dunia untuk mengorganisir protes versi mereka masing-masing.

Greta bahkan telah beberapa kali berkeliling dunia untuk bertemu dengan pemimpin global serta berpidato menuntut solusi iklim dan komitmen ulang atas Perjanjian Paris. Pada 2019 lalu,

Advertising
Advertising

Misalnya, pada 2019 lalu, Greta menghadiri konferensi iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Di kesempatan itu, Greta menyampaikan kampanye tentang iklim sekaligus menekan para pemimpin dunia agar menaruh kesadaran terhadap persoalan iklim.

Salah satu kutipan pidatonya yang fenomena adalah ketika dirinya menyampaikan bahwa para pemimpin dunia seolah membawa iming-iming harapan besar kepada generasi muda. ”Berani-beraninya kalian telah mencuri mimpi dan masa kecil saya dengan omong kosong kalian,” katanya.

Dilansir dari biography.com, setidaknya, sejak Desember 2018, lebih dari 20.000 siswa dari Inggris dan Jepang telah mengikuti jejak Greta Thunberg untuk bolos sekolah sebagai wujud protes kepada para pemimpin di negaranya masing-masing tentang permasalahan iklim.

Satu tahun kemudian, pada Maret 2019, Greta Thunberg memperoleh Right Livelihood Award 2019, penghargaan setara Nobel Perdamaian. Greta juga memeroleh predikat sebagai individu muda yang dihormati melalui nomisasi Time’s Person of the Year.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Greta Thunberg Sebut KTT Iklim COP26 adalah Kegagalan

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

7 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

15 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

30 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

31 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Banding

Daniel Frits Maurits Tangkilisan, aktivis penolak tambak udang di Karimunjawa, mengajukan banding atas vonis hakim

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

32 hari lalu

Aktivis Lingkungan Desak Jepang Hentikan Pengiriman Sampah Plastik ke Indonesia

Jepang dinilai menjadi negara eksportir sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah Jerman.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

33 hari lalu

Pemimpin Skotlandia Hingga Mantan Hakim Agung Desak Inggris Berhenti Jual Senjata ke Israel

Tekanan politik terhadap PM Inggris untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel meningkat setelah tujuh pekerja World Central Kitchen tewas di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

33 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Daniel Frits Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Digelar Besok

33 hari lalu

Sidang Putusan Daniel Frits Aktivis Penolak Tambak Udang Karimunjawa Digelar Besok

Perkara ini bermula dari unggahan video Daniel Frits yang memperlihatkan kondisi pesisir Karimunjawa yang diduga terdampak limbah tambak udang.

Baca Selengkapnya