Brunei Catat Rekor Kasus Covid-19, Banyak Klaster Pekerja Migran

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 18 Oktober 2021 12:50 WIB

Ferdinand Magellan menyinggahi kampung itu pada abad ke-16 dan menjulukinya Venesia dari Timur. Lalu lalang penduduk dan wisatawan dilayani dengan perahu taksi yang terbuat dari kayu. Foto: Mocha Gate/Wikimedia

TEMPO.CO, Jakarta - Brunei mencatat kasus harian Covid-19 tertinggi pada Minggu, 17 Oktober 2021, dengan 504 orang terinfeksi. Kasus baru ini kebanyakan berasal dari klaster pekerja migran.

Enam pasien virus corona meninggal dalam semalam, yang merupakan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari, meskipun hanya lima yang dikategorikan sebagai kematian terkait Covid-19.

Menteri Kesehatan Mohd Isham Hj Jaafar mengatakan, lebih dari setengah kasus baru yang dilaporkan pada hari Minggu berasal dari asrama pekerja, yang sering sempit dan penuh sesak.

Dari empat klaster baru yang teridentifikasi, tiga di antaranya berasal dari ruang staf perusahaan konstruksi.

“Kami berharap kerjasama dari pengusaha, agar mereka memiliki SOP untuk menahan penyebaran [Covid-19] di asrama mereka. Jadi sekarang ini sedang diawasi oleh badan khusus,” katanya seperti dikutip The Scoop, Minggu, 17 Oktober 2021.

Advertising
Advertising

Infeksi virus corona telah meningkat sebesar 49 persen dalam dua pekan, dengan 1.880 kasus baru tercatat dari 11-17 Oktober 2021, dibandingkan dengan 1.264 pada minggu sebelumnya.

Dari 3.144 kasus yang terdeteksi dalam dua minggu terakhir, 51 persen ditemukan di asrama pekerja.

Antara melaporkan, semua kasus yang baru dilaporkan merupakan penularan lokal. Sumber 203 kasus lokal masih dalam penyelidikan, empat klaster baru telah terdeteksi dan tiga klaster ditutup menyusul tidak adanya kasus baru di klaster tersebut selama 28 hari. Kini terdapat total 170 kasus aktif klaster.

Menteri kesehatan mengatakan sebagian besar kasus ini memiliki gejala ringan dan diisolasi, dengan hanya 23 yang dibawa ke pusat karantina pemerintah untuk pemantauan kesehatan yang lebih intensif.

Sejak Kementerian Kesehatan memberlakukan kembali kebijakan karantina rumah pada 8 Oktober, total 507 orang dengan Covid-19 diizinkan untuk isolasi mandiri di rumah.

Dengan penambahan 504 kasus baru, jumlah orang dengan infeksi aktif mencapai 2.741. Jumlah kumulatif kasus Covid-19 hingga saat ini adalah 10.860 dengan 49 orang meninggal.

Sekitar 75 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, sementara 51 persen telah divaksinasi lengkap.

Menanggapi pertanyaan apakah pemerintah akan mencabut pembatasan menunggu 80 persen populasi divaksinasi penuh, menteri kesehatan mengatakan komite khusus menteri kabinet telah dibentuk untuk membahas kapan ekonomi dapat dibuka kembali.

“Nanti akan dibahas, apakah akan dilakukan saat tingkat vaksinasi mencapai 70 persen atau 80 persen untuk dua dosis… Ini akan diumumkan ke publik, ketika kita mencapai setidaknya 70 persen vaksinasi penuh,” katanya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

5 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

6 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

7 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya