Resep Israel Redam Serangan Covid-19 tanpa Harus Lockdown

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 15 Oktober 2021 16:50 WIB

Orang-orang duduk di kafe luar ruangan dekat Pasar Carmel saat pembatasan penyakit virus corona (COVID-19) dilonggarkan di Tel Aviv, Israel 14 Oktober 2021. REUTERS/Amir Cohen

TEMPO.CO, Jakarta - Israel berhasil keluar dari gelombang keempat Covid-19 berkat pemberian vaksinasi booster, paspor vaksin dan kewajiban mengenakan masker.

Meski termasuk negara dengan angka vaksinasi Covid-19 dosis lengkap tertinggi di dunia, Juni 2021 Israel dihantam gelombang penularan virus corona varian Delta.

Alih-alih memberlakukan lockdown, pemerintah Israel mengandalkan dosis booster ketiga vaksin Pfizer-BioNTech untuk warga berusia 12 tahun ke atas, mewajibkan pemakaian masker dan menerapkan "Green Pass" semacam sertifikat vaksin, secara paksa.

Jika tidak punya sertifikat vaksin, warga harus menunjukkan bukti pemulihan dari penyakit atau tes negatif untuk virus bila akan masuk restoran dan tempat lain, bahkan untuk anak-anak.

Advertising
Advertising

Sejak memuncak pada awal September, infeksi harian di Israel telah turun lebih dari 80 persen, dengan kasus parah hampir setengahnya.

"Hari demi hari kita memecahkan gelombang Delta," kata Perdana Menteri Naftali Bennett pada Selasa, 12 Oktober 2021, seperti dikutip Reuters.

Ia mengatakan, kebijakan pemerintah untuk "manajemen yang dekat, cerdas, dan fleksibel telah memungkinkan kehidupan bersama virus corona."

Strategi "Hidup dengan Covid" Israel, yang bukannya tanpa biaya atau kontroversi, telah membuat sekolah dan ekonomi tetap terbuka.

Kementerian Kesehatan Israel pada hari Kamis mempresentasikan data keamanan dan efektivitas terbaru dari kampanye penggunaan booster kepada panel penasihat Badan Obat dan Makanan AS FDA, yang sedang mempertimbangkan otorisasi suntikan booster tambahan.

Data menunjukkan bahwa di antara warga di atas 60 tahun - kelompok pertama yang menerima booster - infeksi mulai menurun dengan cepat sekitar dua minggu setelah dosis ketiga diberikan, sementara masih meningkat di antara kelompok usia lainnya.

Analisis data oleh Doron Gazit dan Yinon Ashkenazy dari tim pemantau COVID -19 Universitas Ibrani menunjukkan tingkat reproduksi virus atau kemampuan untuk menyebar, mulai turun tajam di antara setiap kelompok usia setelah suntikan ketiga.

Dua bulan memasuki gelombang Delta, orang yang divaksinasi berusia di atas 60 tahun merupakan lebih dari setengah kasus Covid-19 yang parah. Mayoritas warga berusia di atas 70 tahun berisiko lebih tinggi tertular.

Sebanyak 75 persen penderita infeksi parah adalah mereka yang tidak divaksin, sedangkan sisanya adalah penerima dosis kedua atau ketiga.

Dosis ketiga sejauh ini efektif mencegah terjadinya infeksi parah di antara orang yang divaksinasi berusia 40 tahun ke atas, menurut kementerian kesehatan.

Ada lebih sedikit data yang tersedia untuk remaja dan dewasa muda. Namun, kementerian mengatakan temuannya sejauh ini menunjukkan bahwa dosis ketiga tidak meningkatkan risiko miokarditis, peradangan jantung yang langka, pada orang yang lebih muda.

Berita terkait

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

6 jam lalu

Tak Ada Bantuan Lewat Dermaga AS, UNRWA: Bantuan ke Gaza Paling Efektif Lewat Darat

UNRWA menegaskan penyeberangan darat merupakan cara yang paling layak dan efektif untuk menyalurkan bantuan ke Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

9 jam lalu

Malaysia Berupaya Pulangkan Enam Anggota Tim Medis dari Rafah

Pemerintah Malaysia berupaya memulangkan enam anggota tim medisnya yang berada di Rafah, Gaza, sejak 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

11 jam lalu

Joe Biden: Apa yang Terjadi di Gaza Bukan Genosida

Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa Israel tidak melakukan tindak genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

19 jam lalu

Tiga Isu Penentu Hasil Pilpres AS 2024: Inflasi, Aborsi dan Perang Israel di Gaza

Mantan Dubes AS untuk Indonesia menilai ada tiga isu yang menjadi faktor penentu hasil persaingan Biden dan Trump dalam pilpres AS 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

1 hari lalu

Kasus Covid-19 Meningkat, Sandiaga Uno tak Larang Wisatawan Singapura Masuk Indonesia

Sandiaga Uno menegaskan, tidak ada larangan warga Singapura untuk berwisata ke tanah air meskipun terjadi lonjakan covid-19 di negeri jiran tersebut

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

1 hari lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

1 hari lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

1 hari lalu

Jaksa ICC Sedang Upayakan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas

Jaksa ICC sedang meminta surat perintah penangkapan bagi pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan PM Israel Benyamin Netanyahu

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

1 hari lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

1 hari lalu

Covid-19 Melonjak di Singapura, Epidemiolog Ungkap Risiko Long Covid tapi Tidak Separah Varian Delta

Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan potensi chaos (kekacauan) bisa saja terjadi saat lonjakan kasus infeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya