3 Perempuan Denmark Diduga Anggota ISIS Dievakuasi dari Suriah

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 Oktober 2021 09:30 WIB

Perempuan - perempuan warga negara asing yang bergabung dengan kelompok radikal Islamic State atau ISIS membuat kegaduhan di kamp penampungan di utara Suriah. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga perempuan Denmark pada Kamis, 7 Oktober 2021, di dakwa telah membantu aktivitas teroris, melakukan perjalanan ilegal dan tinggal di zona-zona konflik. Tiga perempuan itu sudah dievakuasi dari kamp-kamp penahanan di Suriah bersama 14 anak-anak mereka.

Sebelumnya pada Mei 2021 lalu, otoritas Denmark memutuskan untuk mengevakuasi tiga perempuan yang ditahan di perairan timur Suriah karena tersangkut dengan jaringan Islamic State (ISIS). Evakuasi ini juga menyusul adanya tekanan politik dan ancaman mosi tidak percaya dari parlemen Denmark.

Beberapa istri milisi ISIS menumpang mobil bak terbuka dengan membawa paket bantuan di kamp pengungsian al-Hol , Hasaka, Suriah, 1 April 2019. Sebagian besar perempuan dan anak yang tinggal di kamp ini telah kehilangan suami dan ayah mereka yang merupakan anggota kelompok militan ISIS yang tewas dalam pertempuran. REUTERS/Ali Hashisho

Advertising
Advertising

Tiga perempuan Denmark itu dan anak-anak mereka, dievakuasi dari kamp al-Roj, Suriah. Proses ini dibantu oleh Amerika Serikat dan Jerman. Saat yang sama, Jerman juga mengevakuasi 8 perempuan warga negara Jerman dan 23 anak-anak mereka dari beberapa kamp.

“Setelah tiba di Denmark, perempuan-perempuan itu ditahan dan dikenai dakwaan. Sebuah investigasi dan proses hukum sedang menanti mereka,” kata Tenna Wilbert, penyidik dari Kepolisian Denmark.

Ketiga perempuan yang identitasnya tidak dipublikasi tersebut, sudah dimintai keterangan oleh hakim. Jaksa penuntut berpandangan mereka harus tetap ditahan. Ketiga perempuan tersebut terkonfirmasi warga negara Denmark.

Dalam kasus terpisah, Denmark juga menawarkan untuk mengevakuasi lima anak dari beberapa kamp, namun tanpa ibu mereka. Pasalnya kewarganegaraan Denmark orang tua mereka sudah dicabut atas dugaan punya jaringan dengan kelompok-kelompok militan, seperti ISIS. Evakuasi seperti ini, harus mendapat persetujuan dari ibu anak-anak tersebut, yang sejauh ini belum mengizinkannya.

“Mungkin penting mengevakuasi lebih banyak anak-anak dari Suriah, namun tidak dengan orang tua mereka,” kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, Kamis, 7 Oktober 2021.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Nyamuk Tertarik Menggigit Anak-anak dan Orang Berdarah O

Sumber: Reuters

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

6 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

6 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

7 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

9 hari lalu

Hari Kartini, OJK Prioritaskan Peningkatan Literasi Keuangan Perempuan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen meningkatkan edukasi literasi keuangan untuk perempuan.

Baca Selengkapnya