Afghanistan Bakal Mendapat Dana Bantuan Kemanusiaan Senilai 1 Miliar Dollar

Selasa, 14 September 2021 11:30 WIB

Seorang wanita melintas di antara pemberontak Taliban yang memblokir jalanan menuju Bandara Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, 27 Agustus 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai negara berhasil mengumpulkan dana bantuan kemanusiaan bagi Afghanistan dengan nilai US$1,1 miliar. Dikutip dari kantor berita Reuters, dana bantuan itu akan digunakan untuk membantu warga Afghanistan mendapatkan makanan dan layanan kesehatan yang diperlukan.

Perlu diketahui, sebelum diambil alih oleh Taliban, Afghanistan sebenarnya sudah bergantung banyak pada dana-dana bantuan dari komunitas internasional. Namun, pengambilalihan pemerintahan, dibekukannya aset di luar negeri, plus menipisnya cadangan makanan dan keuangan, memperburuk situasi di Afghanistan.

"Warga Afghanistan berhadap dengan kemungkinan kolapsnya negara mereka," ujar Sekjen PBB Antonio Guterres, Senin, 13 September 2021.

PBB, sebagai pihak yang akan mengatur pengiriman dana bantuan ke Afghanistan, sudah menentukan ke mana sebagian besar dana bantuan akan disalurkan. Salah satunya adalah pangan. Menurut laporan Reuters, sepertiga dari total dana bantuan akan digunakan untuk Program Pangan Dunia PBB yang mendapati 14 juta warga Afghanistan dalam kondisi kekurangan gizi dan nutrisi.

Selain untuk pangan, dana bantuan akan disalurkan juga untuk sektor kesehatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, ratusan fasilitas kesehatan di Afghanistan terancam tutup karena banyaknya pendonor menarik diri usai Taliban mengambil alih pemerintahan.

"Warga Afghanistan tengah menghadapi momen yang mengkhawatirkan,," ujar Guterres.

Sebelum para pendonor mengirimkan dana bantuan tersebut via PBB, beberapa negara tetangga sudah melakukannya lebih dulu. Pakistan, misalnya, mengirim obat-obatan dan makanan. Selain itu, Pakistan juga mendesak negara-negara tengga untuk mencabut sanksi yang dibebankan pada Afghanistan.

Beijing tak ketinggalan. Pekan kemarin, ia menyatakan akan mengirimkan bantuan pangan dan kesehatan dengan nilai total US$31 juta. Hal tersebut sudah termasuk vaksin COVID-19. Adapun Beijing memperkirakan 3 juta dosis pertama akan diterima oleh Afghanistan pada Jumat nanti.

Lebih lanujut, dari sekian banyak uang yang dikirimkan, sebesar US$64 juta di antaranya berasal dari Amerika. Sementara itu, Norwegei menyumbangkan US$11,5 juta.

Taliban, per berita ini ditulis, belum memberikan tanggapan apapun soal adanya sumbangan untuk warga Afghanistan dengan nilai US$1,1 miliar.

Baca juga: PBB Butuh 600 Juta Dollar Untuk Cegah Krisis Kemanusiaan di Afghanistan

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

6 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

1 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

3 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya