Dua Warga Tewas Setelah Disuntik Vaksin Moderna, Jepang Gelar Penyelidikan

Reporter

Tempo.co

Senin, 30 Agustus 2021 12:50 WIB

Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna yang nantinya akan diberikan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan Jepang menyelidiki kematian dua pria setelah menerima suntikan vaksin Moderna yang terkontaminasi. Pria berusia 30 tahun dan 38 tahun itu meninggal awal bulan ini setelah mendapatkan dosis Moderna kedua mereka.

Jepang telah menangguhkan vaksin Moderna pada Kamis pekan lalu setelah ditemukan beberapa botol yang terkontaminasi. Kementerian Kesehatan mengatakan penyebab kematian masih diselidiki. Saat ini belum diketahui hubungan sebab akibat dengan vaksinasi covid-19 menggunakan Moderna.

Kedua pria tersebut mengalami demam setelah menerima vaksin Moderna. Padahal mereka tidak memiliki kondisi kesehatan serius atau riwayat alergi.

Sebanyak 1,63 juta vaksin Moderna untuk covid-19 yang ditangguhkan itu telah dikirimkan ke lebih dari 800 pusat vaksinasi di seluruh Jepang. Takeda Pharmaceutical, yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi suntikan Moderna di Jepang, menyatakan menerima laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa telah ditemukan zat asing di dalam botol vaksin yang belum dibuka.

Ihwal vaksin Moderna yang diduga menjadi penyebab kematian, Takeda menyatakan belum ada bukti. "Saat ini, kami tidak memiliki bukti bahwa kematian ini disebabkan oleh vaksin Moderna," kata Takeda dalam sebuah pernyataan, Sabtu lalu. "Penting untuk melakukan penyelidikan formal untuk menentukan apakah ada hubungannya."

Advertising
Advertising

Fumie Sakamoto, manajer pengendalian infeksi di Rumah Sakit Internasional St. Luke di Tokyo juga mengingatkan agar tak menghubungkan vaksinasi dengan penyebab kematian. "Ada begitu banyak yang belum diketahui untuk menyimpulkan kedua kasus ini."

Sekitar 44 persen populasi Jepang telah divaksinasi penuh. Saat ini Jepang termasuk negara yang tengah memerangi rekor lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta yang lebih menular.

Baca: Temukan Kasus Kontaminasi Lagi, Jepang Tahan Penggunaan Vaksin COVID-19 Moderna

REUTERS | JAPANTIMES

Berita terkait

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

25 menit lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

58 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

9 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

13 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

15 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

19 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

20 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya